Suasana nyaris tidak pernah sepi di Umbul Ponggok, Klaten, Jawa Tengah. Saat matahari baru menampakkan sinar, deretan kendaraan sudah terparkir rapi di pintu masuk umbul. “Dulu enggak seperti ini. Sepi sekali, karena sedikit orang yang tahu ada umbul ini. Gara-gara Internet, sekarang jadi ramai sekali,” tutur Mbah Jito, penduduk setempat yang buka warung di tepi umbul, dengan ramah. Benar. Kolam ini sejatinya merupakan mata air Desa Ponggok. Sebelum menjadi tujuan wisata, umbul ini dikelilingi pepohonan. Jarang sekali orang dari luar desa yang mampir ke situ. Mengutip Mbah Jito, paling-paling yang datang hanya mereka yang mau foto pre wedding atau membuat film. Sekarang, ceritanya beda. Dari mulanya semata sumber air, Umbul Ponggok jadi sumber kehidupan masyarakat setempat. Dalam setahun, tujuan wisata yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri ini, menangguk omzet Rp 14 miliar. Uang itu didapat dari penjualan tiket masuk, penyewaan alat, serta tujuan wisata lain dekat Umbul. Selain menikmati aliran uang langsung dari wisatawan, seperti Mbah Jito, banyak warga desa menanam modal di BUMDes. Mereka memperoleh bagi hasil investasi 7%–15% per bulan.
Dari alam hasilkan miliaran
Suasana nyaris tidak pernah sepi di Umbul Ponggok, Klaten, Jawa Tengah. Saat matahari baru menampakkan sinar, deretan kendaraan sudah terparkir rapi di pintu masuk umbul. “Dulu enggak seperti ini. Sepi sekali, karena sedikit orang yang tahu ada umbul ini. Gara-gara Internet, sekarang jadi ramai sekali,” tutur Mbah Jito, penduduk setempat yang buka warung di tepi umbul, dengan ramah. Benar. Kolam ini sejatinya merupakan mata air Desa Ponggok. Sebelum menjadi tujuan wisata, umbul ini dikelilingi pepohonan. Jarang sekali orang dari luar desa yang mampir ke situ. Mengutip Mbah Jito, paling-paling yang datang hanya mereka yang mau foto pre wedding atau membuat film. Sekarang, ceritanya beda. Dari mulanya semata sumber air, Umbul Ponggok jadi sumber kehidupan masyarakat setempat. Dalam setahun, tujuan wisata yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Tirta Mandiri ini, menangguk omzet Rp 14 miliar. Uang itu didapat dari penjualan tiket masuk, penyewaan alat, serta tujuan wisata lain dekat Umbul. Selain menikmati aliran uang langsung dari wisatawan, seperti Mbah Jito, banyak warga desa menanam modal di BUMDes. Mereka memperoleh bagi hasil investasi 7%–15% per bulan.