Dari Awal Hingga Akhir, IHSG Terseok-Seok di Zona Merah



JAKARTA. Perdagangan di lantai Bursa Efek Jakarta (BEI) hari ini tidaklah menggembirakan. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang diperdagangkan di Jakarta harus terseok-seok sejak sesi pertama hingga kedua. Sentimen negatif rupanya menyandung langkah IHSG untuk melangkah ke level yang lebih tinggi, setidaknya kembali pada level penutupan kemarin, yaitu 1.350.

Toh, hingga perdagangan ditutup, saham-saham di BEI belum mampu menceburkan diri ke zona hijau; seolah BEI kompak dengan bursa regional yang memilih untuk berkubang di zona merah.

Nikkei 225 menutup perdagangannya lebih mini 2,31% atau menyusut 191,06 poin menjadi 8.065,79. Sementara Hang Seng Hong Kong juga menciut 2,85% menjadi 12.959,77 dan Strait Times Singapura membukukan penurunan sebesar 1,66% menjadi 1.718,05.


Namun, IHSG boleh sedikit menepuk dada. Penciutannya tak sebesar bursa lain, yaitu 0,48% atau 6,536 poin menjadi 1.344,151.

Lima emiten yang mencatatkan kenaikan pada perdagangan hari ini diantaranya: United Tractors Tbk yang membukukan kenaikan Rp 150 menjadi Rp 4.800, Telekomunikasi Indonesia Tbk yang makin bergairah dengan bertambah Rp 50 menjadi Rp 6.450, Ace Hardware Indonesia Tbk yang mengimbuhkan kekuatan Rp 70 menjadi Rp 700, Astra International Tbk yang mengimbuhkan tenaga Rp 50 menjadi Rp 700, Sinar Mas Multiartha Tbk yang menanjak Rp 40 menjadi Rp 295.

Sementara itu lima emiten yang harus kehilangan kekuatannya pada perdagangan hari ini yaitu: Indo Tambangraya Megah Tbk yang menyusut Rp 500 menjadi Rp 9.400, Intikeramik Alamasri Industri Tbk yang berkurang Rp 380 menjadi Rp 1.150, Bank Danamon Indonesia Tbk yang membukukan penyusutan Rp 350 menjadi Rp 2.575, Tambang Batubara Bukit Asam Tbk yang tergerus Rp 100 menjadi Rp 7.300 dan Gudang Garam Tbk yang terkikis Rp 75 menjadi Rp 4.600.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie