Dari gerobak, Kebab Baba Rafi bersiap go public



JAKARTA. Baba Rafi Enterprise, pelaku bisnis waralaba kebab telah membuktikan dirinya bisa menjangkau pasar dunia. Setidaknya, bisnis Kebab yang didirikan Hendy Setiono itu sudah merambah enam negara.

“Saat ini kami bersyukur jalan sepuluh tahun sudah memiliki 1.200 outlet di enam negara,” kata Hendy Setiono, pemilik Baba Rafi Enterprise kepada KONTAN, Jumat (14/3).

Dari 1200 gerai itu, sebanyak 150 adalah milik pribadi Hendy. Sedangkan sisanya merupakan waralaba yang bermitra dengan investor.


Bicara soal ekspansi, bisnis Baba Rafi bisa dibilang tidak main-main. Sejak mencanangkan go international tahun 2012 lalu, kini bisnis kebab tersebut sudah memiliki 42 gerai di Malaysia dan Filipina.

Awal bulan depan, Hendy berniat meluncurkan gerai pertamanya di Belanda diperkirakan. Tak hanya di ke Eropa, usaha Kebab Baba Rafi yang mulai dari gerobak itu juga ekspansi ke wilayah Asia.

“Saat ini tim dari Surabaya dan Jakarta sedang menyiapkan pembukaan outlet pertama di China dan Sri Langka,” ujar Hendy optimistis.

Berniat Masuk Bursa

Hendy mengatakan, selain masalah omzet, pertumbuhan outlet dan bertambahnya jumlah karyawan adalah patokan dari kinerja bisnisnya. Saat ini, jumlah karyawan Baba Rafi sudah mencapai 1900 orang.

Padahal di tahun pertama bisnisnya, ia hanya memilik enam cabang dengan karyawan sekitar sepuluh orang. Tahun ini, Hendy menargetkan bisa menambah 200 gerai baru langsung di bawah manajemen pusat.

Selain menambah gerai, Hendy juga akan memperkuat sumber daya manusianya. Ia ingin, seluruh karyawan memiliki kemampuan yang lebih sehingga bisa memberikan yang terbaik bagi perusahaannya.

Selain memiliki rencana tahunan, Hendy rupanya memiliki rencana lima tahunan, yaitu listing di Bursa Efek Indonesia.  “Kita menyusun roadmap bisnis dan lima tahun ke depan ingin masuk bursa,” ujar Hendy.

Ia ingin, bisnis kuliner yang dikembangkan bisa kian besar saat setelah go public

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Asnil Amri