JAKARTA. Bank Mega berencana memperketat penyaluran kredit korporasi, terutama untuk sektor Infrastruktur. Penyebabnya, kredit yang sudah disetujui bank, tapi belum ditarik debitur (undisburse loan) ke sektor Infrastruktur masih tinggi. Direktur Kredit Bank Mega Daniel Budi Rahaju mengatakan, tingginya undisbursed loan tahun lalu berasal dari penyaluran kredit ke perusahaan milik negara. "Jumlahnya 30%-40% dari total kredit kami," ujarnya pekan lalu. Sejak dua tahun lalu, Bank Mega menyalurkan kredit sebesar Rp 5,9 triliun ke sektor ini. Tapi, yang terserap baru Rp 1,7 triliun.
Dari Infrastruktur Beralih ke Pertambangan
JAKARTA. Bank Mega berencana memperketat penyaluran kredit korporasi, terutama untuk sektor Infrastruktur. Penyebabnya, kredit yang sudah disetujui bank, tapi belum ditarik debitur (undisburse loan) ke sektor Infrastruktur masih tinggi. Direktur Kredit Bank Mega Daniel Budi Rahaju mengatakan, tingginya undisbursed loan tahun lalu berasal dari penyaluran kredit ke perusahaan milik negara. "Jumlahnya 30%-40% dari total kredit kami," ujarnya pekan lalu. Sejak dua tahun lalu, Bank Mega menyalurkan kredit sebesar Rp 5,9 triliun ke sektor ini. Tapi, yang terserap baru Rp 1,7 triliun.