KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bursa Efek Indonesia (BEI) telah memasang sejumlah untuk 2024, mulai dari pertumbuhan rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) hingga jumlah penerbitan efek. Direktur Utama Bursa Efek Indonesia Iman Rachman menjelaskan pihaknya mengincar RNTH bisa menembus Rp 12,25 triliun selama 239 hari bursa pada 2024. Tak hanya itu, BEI menargetkan akan ada 230 pencatatan penerbitan efek seluruh instrumen sepanjang 2024. Target tersebut lebih tinggi 30 efek dari 2022.
Target penerbitan efek itu meliputi efek saham, obligasi korporasi baru, Exchange Traded Fund (ETF), Dana Investasi Real Estate (DIRE), Efek Beragun Aset (EBA) dan waran terstruktur. "Khusus untuk pencatatan saham ditargetkan mencapai 62 perusahaan baru tercatat di BEI atau naik dari tahun lalu 61," kata Iman, Kamis (26/10). Baca Juga: Prospek Bagus, Analis Saran Beli Saham Blue Chip Telekomunikasi yang Turun Harga Iman menyampaikan pihaknya optimistis target tersebut dapat tercapai, pelaksanaan kegiatan sosialisasi untuk perusahaan tercatat alias emiten dan calon perusahaan tercatat. Dia bilang BEI akan terus penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, one-on-one meeting, serta workshop yang mayoritas sudah rutin dilaksanakan secara virtual. "Bursa juga akan terus menerus secara aktif menarik Perusahaan Tercatat baru dari sektor New Economy, Start-Up, dan Renewable Energy," tuturnya. Dari sisi kinerja keuangan, BEI menargetkan total pendapatan usaha BEI bisa menembus Rp1,45 triliun pada 2024 atau naik Rp 153,38 triliun atau naik 11,86%. Untuk sebelum pajak bisa mencapai Rp 316,44 miliar. BEI juga memproyeksikan beban pajak yang akan ditanggung pada sepanjang 2024 mencapai Rp 57 miliar. "Setelah dikurangi estimasi beban pajak, maka perolehan laba bersih BEI pada 2024 diproyeksikan akan mencapai Rp 259,44 miliar," jelas Iman.