Dari IPO, Sejahteraraya Targetkan Rp 100 Miliar



JAKARTA. Tidak lama lagi, Bursa Efek Indonesia (BEI) bakal kedatangan anggota baru. Perusahaan tersebut adalah PT Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk.

Perusahaan ini bakal menggelar penawaran umum saham perdana alias initial public offering (IPO) pada awal Mei 2009. Pengelola Mayapada Hospital ini akan melepas satu miliar saham atau setara 17,99% saham kepada publik.

Sejahteraraya pun telah menunjuk PT Evergreen Capital sebagai pelaksana penjamin emisi (underwriter) IPO. "Kami menargetkan perolehan dana dari IPO sekitar Rp 100 miliar. Adapun nilai nominal saham Rp 100 per saham," ujar Presiden Direktur PT Evergreen Capital, Rudy Utomo, kemarin (7/4).


Menurut Rudy, Mayapada Hospital akan mengalokasikan sekitar 95% dana hasil IPO untuk pengembangan rumah sakit. "Mayapada Hospital berencana membangun satu rumah sakit baru yang terletak di daerah Selatan Jakarta," ujar Rudy. Perusahaan ini akan memanfaatkan sisa 5% dana hasil IPO sebagai modal kerja.

Sejahteraraya Anugerahjaya berharap bisa mengantongi pernyataan efektif IPO dari Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) pada 28 April 2009. Jika izin itu keluar, perusahaan ini akan menggelar masa penawaran saham pada 29 April atau 30 April hingga 1 Mei 2009.

Adapun target masa penjatahannya pada 4 Mei 2009. Seandainya semua urusan tersebut beres, Sejahteraraya menargetkan pencatatan (listing) di BEI pada 6 Mei 2009.

Rudy optimistis, IPO Sejahteraraya Anugerahjaya bakal laris manis. Apalagi, dalam waktu satu bulan terakhir, situasi bursa mulai membaik. "Bisnis Mayapada Hospital di bidang rumah sakit menjadi tawaran yang menarik bagi investor," katanya.

Kinerja keuangan Mayapada Hospital selama tiga tahun terakhir menunjukkan hasil yang lumayan. Hingga 31 Oktober 2008, Mayapada mencatatkan pendapatan Rp 74,28 miliar dengan laba bersih Rp 5,52 miliar. Padahal, pada 2007 lalu, Mayapada hanya mencatatkan pendapatan Rp 90,32 miliar dengan laba bersih Rp 2,11 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie