WAJAH dunia terus berubah. Begitu juga dengan selera penghuni dunia. Ambil contoh warga Amerika Serikat (AS).Dalam beberapa dekade belakangan, kopi bagai obat penghilang penat paling populer di kalangan warga AS. Tak pelak, menyeruput kopi bagai menjadi candu. Coba lihat sekeliling sudut Amerika. Dalam jarak tempuh beberapa kilometer, bisa jadi anda bakal menemui banyak kedai kopi. Sebaliknya, jika berniat mampir ke kedai teh, bisa dipastikan Anda akan menemui kesulitan. Pemandangan menyeruput secangkir teh hangat hanya tampak di film era tahun 1800-an. Mengutip The Economist, teh, minuman terpopuler kedua di dunia setelah air putih, sempat digemari warga AS di tahun 1700-an. Namun, kebiasaan minum teh mulai punah pasca peristiwa Boston Tea Party. Ini adalah peristiwa ketika sekelompok warga Amerika membuang 324 peti teh asal Inggris di pelabuhan Boston. Kejadian ini muncul sebagai respons penolakan warga AS terhadap kebijakan pajak impor teh oleh Inggris.
Dari kopi, warga Amerika bergeser menyeruput teh
WAJAH dunia terus berubah. Begitu juga dengan selera penghuni dunia. Ambil contoh warga Amerika Serikat (AS).Dalam beberapa dekade belakangan, kopi bagai obat penghilang penat paling populer di kalangan warga AS. Tak pelak, menyeruput kopi bagai menjadi candu. Coba lihat sekeliling sudut Amerika. Dalam jarak tempuh beberapa kilometer, bisa jadi anda bakal menemui banyak kedai kopi. Sebaliknya, jika berniat mampir ke kedai teh, bisa dipastikan Anda akan menemui kesulitan. Pemandangan menyeruput secangkir teh hangat hanya tampak di film era tahun 1800-an. Mengutip The Economist, teh, minuman terpopuler kedua di dunia setelah air putih, sempat digemari warga AS di tahun 1700-an. Namun, kebiasaan minum teh mulai punah pasca peristiwa Boston Tea Party. Ini adalah peristiwa ketika sekelompok warga Amerika membuang 324 peti teh asal Inggris di pelabuhan Boston. Kejadian ini muncul sebagai respons penolakan warga AS terhadap kebijakan pajak impor teh oleh Inggris.