KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agung Wicaksono yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi dan Maintenance PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, saat ini berganti jabatan dan menduduki posisi Direktur Utama Transjakarta menggantikan Budi Kaliwono. Ia menyebut bahwa pengangkatan dirinya disampaikan langsung oleh Gubernur Anies Baswedan sebelum bertolak ke Argentina. “Satu kata yang paling mengemuka pada waktu saya dipanggil menghadap beliau (Anies) pada hari Kamis tanggal 25 Oktober adalah integrasi. Kata integrasi itu yang saya dalam beberapa hari ke depan akan betul-betul pelajari dan akan jabarkan bagaimana ini dilakukan, tentu dengan dukungan tim dari Transjakarta,” kata Agung, Senin (29/10) di Balaikota DKI Jakarta. Menurutnya hal yang perlu dilanjutkan dalam penerapan Transjakarta adalah integrasi antar moda yang belum maksimal. Ia mencatat ada tiga poin penting yang perlu dimaksimalkan dalam penerapan sistem integrasi ini. “Jadi dari tim kami sudah mengidentifikasi dan tadi saya juga coba diskusi dengan Pak Budi. Utamanya adalah memang integrasi di internal Transjakarta sendiri. Kemudian yang kedua adalah integrasi operator-operator. Dan ketiga adalah integrasi antar moda yang berbasis jalan dan berbasis rel. Berbasis rel berarti ada namanya MRT dan LRT nantinya,” ungkapnya. Sebelumnya Anies Baswedan melakukan rebranding untuk program OK Otrip menjadi Jak Lingko dimana ini diharapkan bisa memudahkan pemahaman akan integrasi dalam hal transportasi. Agung menyebut bahwa prinsip integrasi Jak Lingko akan diaplikasikan pada tiga operator transportasi di Jakarta. “Kami akan ikuti prinsip Jak Lingko. Kuncinya untuk mengintegrasikan. Mengenai bagaimananya, secara detail kita akan pelajari lebih jauh. Karena ada tiga jenis operator yang saya pahami sejauh ini. Ada yang besar, sedang dan kecil,” kata dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dari MRT, Agung Wicaksono pindah ke Transjakarta
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Agung Wicaksono yang sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasi dan Maintenance PT Mass Rapid Transit (MRT) Jakarta, saat ini berganti jabatan dan menduduki posisi Direktur Utama Transjakarta menggantikan Budi Kaliwono. Ia menyebut bahwa pengangkatan dirinya disampaikan langsung oleh Gubernur Anies Baswedan sebelum bertolak ke Argentina. “Satu kata yang paling mengemuka pada waktu saya dipanggil menghadap beliau (Anies) pada hari Kamis tanggal 25 Oktober adalah integrasi. Kata integrasi itu yang saya dalam beberapa hari ke depan akan betul-betul pelajari dan akan jabarkan bagaimana ini dilakukan, tentu dengan dukungan tim dari Transjakarta,” kata Agung, Senin (29/10) di Balaikota DKI Jakarta. Menurutnya hal yang perlu dilanjutkan dalam penerapan Transjakarta adalah integrasi antar moda yang belum maksimal. Ia mencatat ada tiga poin penting yang perlu dimaksimalkan dalam penerapan sistem integrasi ini. “Jadi dari tim kami sudah mengidentifikasi dan tadi saya juga coba diskusi dengan Pak Budi. Utamanya adalah memang integrasi di internal Transjakarta sendiri. Kemudian yang kedua adalah integrasi operator-operator. Dan ketiga adalah integrasi antar moda yang berbasis jalan dan berbasis rel. Berbasis rel berarti ada namanya MRT dan LRT nantinya,” ungkapnya. Sebelumnya Anies Baswedan melakukan rebranding untuk program OK Otrip menjadi Jak Lingko dimana ini diharapkan bisa memudahkan pemahaman akan integrasi dalam hal transportasi. Agung menyebut bahwa prinsip integrasi Jak Lingko akan diaplikasikan pada tiga operator transportasi di Jakarta. “Kami akan ikuti prinsip Jak Lingko. Kuncinya untuk mengintegrasikan. Mengenai bagaimananya, secara detail kita akan pelajari lebih jauh. Karena ada tiga jenis operator yang saya pahami sejauh ini. Ada yang besar, sedang dan kecil,” kata dia. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News