KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat kondisi ekonomi yang masih belum stabil, baik secara domestik maupun global, ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede memandang di tahun 2020, industri perbankan di Tanah Air masih akan menghadapi sederet tantangan. Menurutnya, tantangan utama yang akan menjadi momok tak lain risiko kredit dan risiko likuiditas yang berlanjut di 2020. Josua menyebut, peningkatan risiko kredit terindikasi dari masih naiknya rasio non performing loan (NPL) sejalan dengan perlambatan di sektor-sektor ekonomi yang mendorong perlambatan permintaan kredit terutama kredit modal kerja (KMK). Baca Juga: Paling siap implementasi GPN, Mastercard bangun dua pusat data di Indonesia
Dari NPL hingga PSAK 71, ini tantangan bisnis bank di tahun depan versi ekonom
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat kondisi ekonomi yang masih belum stabil, baik secara domestik maupun global, ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede memandang di tahun 2020, industri perbankan di Tanah Air masih akan menghadapi sederet tantangan. Menurutnya, tantangan utama yang akan menjadi momok tak lain risiko kredit dan risiko likuiditas yang berlanjut di 2020. Josua menyebut, peningkatan risiko kredit terindikasi dari masih naiknya rasio non performing loan (NPL) sejalan dengan perlambatan di sektor-sektor ekonomi yang mendorong perlambatan permintaan kredit terutama kredit modal kerja (KMK). Baca Juga: Paling siap implementasi GPN, Mastercard bangun dua pusat data di Indonesia