JAKARTA. Pengembang properti PT Lippo Karawaci Tbk kian serius menggeluti bisnis rumah sakit. Lihat saja, Kamis (17/1) kemarin, perusahaan berkode saham LPKR ini membuka Siloam Hospitals di Balikpapan, Kalimantan Timur. Dengan beroperasinya Siloam Balikpapan ini, Lippo Karawaci sudah mengoperasikan 13 Siloam Hospitals.Presiden Komisaris Lippo Karawaci, Theo L. Sambuaga mengungkapkan alasan perusahaannya membangun rumah sakit di Balikpapan. Menurutnya, kebanyakan warga Balikpapan dan sekitarnya, untuk medical check up dan pengobatan ke Singapura. "Dengan teknologi terkini, Siloam jadi akses layanan kesehatan berkualitas di Kalimantan Timur," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (17/1).Rumah sakit ini memiliki 240 tempat tidur, tiga ruang operasi, serta memiliki spesialisasi di bidang saraf, jantung, tulang, ginjal, dan emergency trauma.Siloam Balikpapan juga membuka klinik khusus bagi para ekspatriat dan keluarganya. Maklum, banyak perusahaan tambang di Kalimantan Timur yang memperkerjakan tenaga asing. Sebut saja Pertamina, Total E&P, Chevron, Schlumberger, Baker Hughes, Theiss, Haliburton, Petrosea, Banpu, dan KPC.Kalau melongok ke belakang, pada 2010 silam, Lippo Karawaci mengakuisisi sebuah rumah sakit di Balikpapan yang kemudian dikembangkan menjadi Siloam Hospitals. Untuk membangun rumah sakit ini, Lippo Karawaci menggelontorkan investasinya sebesar US$ 20 juta.Saat ini, sembilan dari 13 Siloam sudah diresmikan. Sembilan Siloam itu di Lippo Village-Tangerang, Kebon Jeruk-Jakarta, Surabaya, Lippo Cikarang-Jakarta, Semanggi-Jakarta, Jambi, Balikpapan, Lippo Karawaci-Tangerang, dan Manado. Sedangkan empat Siloam belum diresmikan namun sudah beroperasi, berada di Palembang, Denpasar, Makassar, dan TB Simatupang-Jakarta.Selain itu, masih enam Siloam yang masih tahap konstruksi, yakni di Medan, Semarang, Kupang, Ambon, serta di Holland Village-Cempaka Putih dan Salemba, keduanya di Jakarta. Seluruh Siloam itu ditargetkan rampung di 2013.Target 50 SiloamLippo Karawaci berambisi memiliki 50 Siloam hingga tahun 2017. "Kami akan bangun rumah sakit di sejumlah kota di Indonesia timur seperti Ternate, Gorontalo, Kendari, dan Jayapura," ujar Kepala Hubungan Masyarakat Siloam Hospitals, Heppi Nurfianto, Kamis (17/1).Menurut Heppi, ekspansi rumah sakit di Indonesia timur sejalan dengan rencana bisnis Lippo Karawaci. Saat ini, perusahaan memang sudah mulai merangsek ke Indonesia timur dengan membangun pusat belanja atau mal. Sementara, wilayah Jakarta nantinya hanya akan mendapat tambahan tiga rumah sakit lagi di TB Simatupang, Cempaka Putih, dan Salemba.Kata Heppi, setiap Siloam perlu lahan sedikitnya 1.500 m2. Ongkos membangun satu Siloam sekitar Rp 300 miliar. Selama ini, proses pendirian satu rumah sakit rata-rata memakan waktu setahun.Tahun lalu, Siloam menyumbang 35% terhadap pendapatan Lippo Karawaci, dan tahun ini ditargetkan mencapai 50%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Dari Sumatera ke Papua, berjejer Siloam Hospitals
JAKARTA. Pengembang properti PT Lippo Karawaci Tbk kian serius menggeluti bisnis rumah sakit. Lihat saja, Kamis (17/1) kemarin, perusahaan berkode saham LPKR ini membuka Siloam Hospitals di Balikpapan, Kalimantan Timur. Dengan beroperasinya Siloam Balikpapan ini, Lippo Karawaci sudah mengoperasikan 13 Siloam Hospitals.Presiden Komisaris Lippo Karawaci, Theo L. Sambuaga mengungkapkan alasan perusahaannya membangun rumah sakit di Balikpapan. Menurutnya, kebanyakan warga Balikpapan dan sekitarnya, untuk medical check up dan pengobatan ke Singapura. "Dengan teknologi terkini, Siloam jadi akses layanan kesehatan berkualitas di Kalimantan Timur," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (17/1).Rumah sakit ini memiliki 240 tempat tidur, tiga ruang operasi, serta memiliki spesialisasi di bidang saraf, jantung, tulang, ginjal, dan emergency trauma.Siloam Balikpapan juga membuka klinik khusus bagi para ekspatriat dan keluarganya. Maklum, banyak perusahaan tambang di Kalimantan Timur yang memperkerjakan tenaga asing. Sebut saja Pertamina, Total E&P, Chevron, Schlumberger, Baker Hughes, Theiss, Haliburton, Petrosea, Banpu, dan KPC.Kalau melongok ke belakang, pada 2010 silam, Lippo Karawaci mengakuisisi sebuah rumah sakit di Balikpapan yang kemudian dikembangkan menjadi Siloam Hospitals. Untuk membangun rumah sakit ini, Lippo Karawaci menggelontorkan investasinya sebesar US$ 20 juta.Saat ini, sembilan dari 13 Siloam sudah diresmikan. Sembilan Siloam itu di Lippo Village-Tangerang, Kebon Jeruk-Jakarta, Surabaya, Lippo Cikarang-Jakarta, Semanggi-Jakarta, Jambi, Balikpapan, Lippo Karawaci-Tangerang, dan Manado. Sedangkan empat Siloam belum diresmikan namun sudah beroperasi, berada di Palembang, Denpasar, Makassar, dan TB Simatupang-Jakarta.Selain itu, masih enam Siloam yang masih tahap konstruksi, yakni di Medan, Semarang, Kupang, Ambon, serta di Holland Village-Cempaka Putih dan Salemba, keduanya di Jakarta. Seluruh Siloam itu ditargetkan rampung di 2013.Target 50 SiloamLippo Karawaci berambisi memiliki 50 Siloam hingga tahun 2017. "Kami akan bangun rumah sakit di sejumlah kota di Indonesia timur seperti Ternate, Gorontalo, Kendari, dan Jayapura," ujar Kepala Hubungan Masyarakat Siloam Hospitals, Heppi Nurfianto, Kamis (17/1).Menurut Heppi, ekspansi rumah sakit di Indonesia timur sejalan dengan rencana bisnis Lippo Karawaci. Saat ini, perusahaan memang sudah mulai merangsek ke Indonesia timur dengan membangun pusat belanja atau mal. Sementara, wilayah Jakarta nantinya hanya akan mendapat tambahan tiga rumah sakit lagi di TB Simatupang, Cempaka Putih, dan Salemba.Kata Heppi, setiap Siloam perlu lahan sedikitnya 1.500 m2. Ongkos membangun satu Siloam sekitar Rp 300 miliar. Selama ini, proses pendirian satu rumah sakit rata-rata memakan waktu setahun.Tahun lalu, Siloam menyumbang 35% terhadap pendapatan Lippo Karawaci, dan tahun ini ditargetkan mencapai 50%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News