JAKARTA. Target PT Pos Indonesia (Persero) untuk mengerek laba sebesar 20% atau Rp 170 miliar tahun ini sepertinya sulit tercapai. Pasalnya, hingga Agustus 2010 lalu perolehan laba perusahaan baru mencapai Rp 16 miliar; masih jauh dari angka target hingga akhir tahun nanti. "Bagaimanapun kami tetap optimis memperolah laba tahun ini, namun untuk mencapai target awal nampaknya sulit. Mungkin nilainya tidak sebesar tahun ini bahkan tahun lalu," kata Direktur Utama PT Pos I Ketut Mardjana kepada KONTAN di Jakarta, Selasa (12/10).Ketut menjelaskan, perolehan laba tahun ini rendah akibat melonjaknya biaya operasional pada sejumlah kawasan yang membukukan pendapatan yang rendah. Misalnya, traffik (arus) pengiriman surat dan dokumen stagnan maupun menurun, nyatanya biaya operasional kantor tiap waktu naik.Dari hitungan Ketut, sekitar 70% dari 3.370 unit kantor pos cabang mengalami kerugian. Umumnya, unit kantor pos cabang yang merugi terletak didaerah perbatasan. Padahal PT Pos sedang membangun 24.000 titik layanan berbasis IT dengan menggelontorkan dana sebesar Rp 500 miliar.Meski merugi, PT Pos tidak berniat menutup kantor tersebut. "PT Pos harus tetap menjalankan kewajiban untuk menyampaikan informasi kepada seluruh masyarakat Indonesia melalui jasa pengiriman surat dan dokumen dan jasa lainnya" imbuh Ketut. Membukukan laba setelah merugiKetua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Indonesia (Asperindo) M.Kadrial menyayangkan mandeknya kinerja PT Pos dalam menghimpun laba. "Jangan sampai PT Pos merugi lagi. Perusahaan sebesar ini seharusnya "sehat" dalam keuangan." katanya.Kadrial menegaskan, PT Pos sebagai BUMN diharapkan menunjukkan perfoma yang baik, mengingat PT Pos masih menguasai sektor pengiriman surat dan dokumen selama ini, yang pendapatan disektor ini bisa mencapai Rp 700 miliar. "Adanya PSO pengiriman surat dan dokumen bisa lebih murah, tak heran banyak yang menggunakan jasa PT Pos. Seharusnya sektor ini yang terus digenjot agar laba bisa tercapai," kata Kadrial. Tahun 2009 laba bersih PT Pos mencapai Rp 80 miliar. Ini merupakan angka yang cukup fantastis mengingat perusahaan plat merah ini selalu mengalami kerugian ditahun sebelumnya.Sebelumnya, Ketut menegaskan keyakinannya untuk menargetkan laba PT Pos bisa terdongkrak dan naik dua kali dari tahun sebelumnya. Tahun ini, Ketut yakin laba akan diperoleh dari pengiriman surat dan dokumen sebesar 54%, disusul jasa keuangan 25% dan jasa logistik 16%.
Dari target laba Rp 170 M, PT Pos baru gaet Rp 16 M
JAKARTA. Target PT Pos Indonesia (Persero) untuk mengerek laba sebesar 20% atau Rp 170 miliar tahun ini sepertinya sulit tercapai. Pasalnya, hingga Agustus 2010 lalu perolehan laba perusahaan baru mencapai Rp 16 miliar; masih jauh dari angka target hingga akhir tahun nanti. "Bagaimanapun kami tetap optimis memperolah laba tahun ini, namun untuk mencapai target awal nampaknya sulit. Mungkin nilainya tidak sebesar tahun ini bahkan tahun lalu," kata Direktur Utama PT Pos I Ketut Mardjana kepada KONTAN di Jakarta, Selasa (12/10).Ketut menjelaskan, perolehan laba tahun ini rendah akibat melonjaknya biaya operasional pada sejumlah kawasan yang membukukan pendapatan yang rendah. Misalnya, traffik (arus) pengiriman surat dan dokumen stagnan maupun menurun, nyatanya biaya operasional kantor tiap waktu naik.Dari hitungan Ketut, sekitar 70% dari 3.370 unit kantor pos cabang mengalami kerugian. Umumnya, unit kantor pos cabang yang merugi terletak didaerah perbatasan. Padahal PT Pos sedang membangun 24.000 titik layanan berbasis IT dengan menggelontorkan dana sebesar Rp 500 miliar.Meski merugi, PT Pos tidak berniat menutup kantor tersebut. "PT Pos harus tetap menjalankan kewajiban untuk menyampaikan informasi kepada seluruh masyarakat Indonesia melalui jasa pengiriman surat dan dokumen dan jasa lainnya" imbuh Ketut. Membukukan laba setelah merugiKetua Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Indonesia (Asperindo) M.Kadrial menyayangkan mandeknya kinerja PT Pos dalam menghimpun laba. "Jangan sampai PT Pos merugi lagi. Perusahaan sebesar ini seharusnya "sehat" dalam keuangan." katanya.Kadrial menegaskan, PT Pos sebagai BUMN diharapkan menunjukkan perfoma yang baik, mengingat PT Pos masih menguasai sektor pengiriman surat dan dokumen selama ini, yang pendapatan disektor ini bisa mencapai Rp 700 miliar. "Adanya PSO pengiriman surat dan dokumen bisa lebih murah, tak heran banyak yang menggunakan jasa PT Pos. Seharusnya sektor ini yang terus digenjot agar laba bisa tercapai," kata Kadrial. Tahun 2009 laba bersih PT Pos mencapai Rp 80 miliar. Ini merupakan angka yang cukup fantastis mengingat perusahaan plat merah ini selalu mengalami kerugian ditahun sebelumnya.Sebelumnya, Ketut menegaskan keyakinannya untuk menargetkan laba PT Pos bisa terdongkrak dan naik dua kali dari tahun sebelumnya. Tahun ini, Ketut yakin laba akan diperoleh dari pengiriman surat dan dokumen sebesar 54%, disusul jasa keuangan 25% dan jasa logistik 16%.