Darma Henwa (DEWA) berupaya lanjutkan ekspansi jasa tambang non batubara



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selain berikhtiar mempertahankan kinerja operasional dan keuangannya, PT Darma Henwa Tbk (DEWA) juga berupaya memastikan beberapa proyek jasa pertambangannya di bidang non batubara tetap berjalan di tengah pandemi Corona.

Corporate Secretary Darma Henwa Mukson Arif Rosyidi menyebut, proyek jasa pertambangan emas DEWA di Garut yang bekerja sama dengan PT Aneka Tambang Tbk menjadi salah satu proyek milik perusahaan yang masih berjalan di masa pandemi. Walau terus berjalan, pihak DEWA menerapkan protokol pencegahan Covid-19 secara ketat.

Baca Juga: Laba bersih Darma Henwa (DEWA) melejit 159% di kuartal pertama 2020


Sementara itu, pengerjaan proyek seng dan timah di Dairi milik PT Dairi Prima Mineral disebut Mukson akan dapat berjalan pada pertengahan tahun atau di kuartal tiga tahun ini. Dalam proyek tersebut, DEWA akan menggarap pekerjaan eatwork konstruksi sipil serta instalasi mekanikal dan elektrikal.

“Lalu untuk pengerjaan proyek tambang emas dan tembaga di Palu dan Tombolilato, kami masih menunggu konfirmasi dari klien mengenai commencement date,” tambah Mukson, Kamis (11/6).

Asal tahu saja, di proyek penambangan emas dan tembaga di Palu, Sulawesi Tengah, DEWA akan mengerjakan bagian pengembangan infrastruktur, eksplorasi pengeboran, dan penambangan. Sedangkan di proyek tambang emas dan tembaga di Tombolilato, Gorontalo, DEWA diketahui hendak mengerjakan konstruksi jalan, aktivitas penambangan, dan reklamasi.

Sayangnya, manajemen DEWA belum bisa menyampaikan secara rinci besaran belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk proyek-proyek jasa pertambangan non batubara tersebut.

Baca Juga: Darma Henwa (DEWA) raih kenaikan laba bersih 47,45% di tahun 2019

Terlepas dari itu, Mukson bilang, di seluruh proyek jasa pertambangan tersebut, pihaknya mengembangkan konsep kerja sama dengan para pihak lain seperti vendor alat berat dan alat penunjang lainnya. “Konsep kerja sama ini akan membuat kami dapat memaksimalkan sumber daya termasuk peralatan produksi dan dengan demikian diharapkan kami dapat mengoptimalkan kebutuhan capex,” papar dia.

Sekadar catatan, kinerja DEWA di kuartal pertama lalu tergolong menawan. Buktinya, pendapatan DEWA saat itu tumbuh 24% (yoy) menjadi US$ 81,98 juta. Begitu pula dengan laba bersih DEWA yang melonjak 158,61% (yoy) menjadi US$ 688.563.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .