KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) memproyeksikan pendapatan tahun ini bisa menembus angka Rp 5 triliun. Dari sisi
bottom line, emiten terafiliasi Grup Bakrie ini membidik laba bersih sebesar Rp 80 miliar. Sebagai komparasi, tahun lalu DEWA hanya membukukan pendapatan Rp 406,824 miliar dengan kerugian bersih mencapai Rp 16,72 miliar. “Pencapaiannya per Sembilan bulan pertama 2023 sudah 90%. Diharapkan pada akhir Desember kami bisa mencapai target pendapatan dan laba,” kata Ahmad Hilyadi
Director & Corporate Secretary DEWA, Senin (18/12).
Target optimistis ini sejalan dengan naiknya target kinerja operasional DEWA untuk tahun ini. Untuk volume pengupasan lapisan penutup alias
overburden (OB)
removal, DEWA menargetkan volume OB
removal naik 9,8% menjadi 172 juta bank cubic meter (bcm) dari sebelumnya 165,65 juta bcm pada tahun lalu.
Baca Juga: Kinerja Operasional Darma Henwa (DEWA) Meningkat Hingga Akhir Kuartal III-2023 Sementara produksi Batubara diproyeksi naik 2,8% menjadi 17,5 juta ton dari sebelumnya 17,03 juta ton. Terlebih, saat ini DEWA masih terus merealisasikan kontrak baru untuk pertambangan Batubara. Manajemen mengaku, saat ini DEWA masih dalam tahap perbincangan dengan sejumlah calon pelanggan baru. Namun, DEWA mengupayakan volume kontrak dari pelanggan utama saat ini, yakni PT Kaltim Prima Coal (KPC) dan Arutmin Indonesia (AI), tetap naik tahun depan. DEWA memang masih melakukan audit terhadap kinerja keuangan periode kuartal III-2023. Namun, kinerja keuangan DEWA berhasil tumbuh setidaknya untuk periode enam bulan pertama 2023. DEWA membukukan laba bersih senilai Rp 12,75 miliar di enam bulan pertama 2023. Kondisi ini membaik dari posisi pada periode yang sama tahun lalu dimana DEWA membukukan rugi hingga Rp 118,24 miliar. DEWA membukukan pendapatan Rp 3,56 triliun sepanjang semester I-2023, naik 27% dari pendapatan di periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 2,80 triliun.
Baca Juga: Ciputra Development (CTRA) Targetkan Marketing Sales Rp 9,8 Triliun di 2024 Secara rinci, pendapatan DEWA didominasi oleh pendapatan dari pihak berelasi, yakni mencapai Rp 3,52 triliun, yakni berasal dari PT Kaltim Prima Coal senilai Rp 1,92 triliun, dari PT Arutmin Indonesia senilai Rp 1,08 triliun, dan dari PT Cakrawala Langit Sejahtera Rp 514,9 miliar. Total pendapatan dari pihak berelasi mencapai 98,9% dari total pendapatan. Sedangkan pendapatan dari pihak ketiga hanya Rp 37,97 miliar. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Tendi Mahadi