Darma Henwa (DEWA) raih proyek infrastruktur senilai Rp 14,7 miliar



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Darma Henwa Tbk (DEWA) berhasil mengembangkan bisnis jasa penambangan mineral dengan memenangkan pelelangan pekerjaan infrastruktur, penambangan, dan pengolahan emas di Arinem, Garut, Jawa Barat, milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM). 

Proyek infrastruktur, penambangan, dan pengolahan emas tersebut bernilai Rp14,7 miliar. Sementara, jumlah volume kontrak pertambangan adalah 95.000 bcm yang terdiri dari 67.000 bcm waste dan 28.000 bcm ore dengan 60% recovery untuk menjadi emas.

Baca Juga: DEWA Melebarkan Sayap Bisnis ke Pertambangan Mineral


“Pengerjaan proyek tambang emas Arinem ini dimulai pada awal Desember 2019 dan ditargetkan selesai dalam waktu 5 bulan. Dengan capaian diraihnya pekerjaan ini, diharapkan menjadi pintu masuk Perseroan untuk dapat mengerjakan tahapan produksi selanjutnya di proyek penambangan emas Arinem ini,” sebut Chief Operation Officer Non-Coal DEWA, Wisnu Wahyudin Pettalolo dalam siaran pers, Jumat (6/12)

Wisnu menjelaskan, saat ini DEWA sedang dalam proses untuk mendapatkan beberapa proyek potensial lainnya dari bisnis non-batubara. Pertama, proyek pengerjaan pre-mining dan earthworks di penambangan seng dan timah di Dairi, Sumatra Utara.

Kedua, proyek pengerjaan road construction pada tambang emas di Tombulilato, Blok Sungai Mek, Provinsi Gorontalo. Lalu ketiga, proyek pembangunan infrastruktur, drilling exploration, dan aktivitas penambangan emas di Palu, Sulawesi Tengah.

Baca Juga: Darma Henwa (DEWA) optimistis bisa garap empat proyek di tahun depan

Perseroan berharap bisnis non-batubara akan berkontribusi lebih besar terhadap pendapatan. Saat ini, sebagian besar pendapatan DEWA masih dikontribusi dari bisnis jasa pertambangan batubara.

“Ke depannya, kami akan meningkatkan porsi pendapatan dari bisnis jasa penambangan mineral dan infrastruktur tambang, serta memperkuat bisnis kontraktor tambang batubara yang saat ini kami kerjakan,” tambah Corporate Secretary Darma Henwa, Mukson Arif Rosyidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .