Darma Henwa menjual dua anak usaha



JAKARTA. Portofolio bisnis PT Darma Henwa Tbk (DEWA) kembali berkurang. Pada 16 Januari 2014 lalu, DEWA telah sepakat melepas 93,47% saham PT DH Energy (DHE) kepada Lennete Limited.

"Divestasi ini merupakan langkah restrukturisasi perseroan untuk melepas aset-aset yang tidak produktif," tulis keterbukaan informasi yang ditandangani Adwin H. Suryohadiprojo, Presiden Direktur DEWA, Senin (20/1). Namun, DEWA tidak membeberkan nilai divestasi DHE. Tapi, berdasarkan laporan keuangan DEWA per 30 September 2013, nilai aset sebelum dieliminasi DHE mencapai US$ 11,86 juta.

Tak hanya itu, DHE juga menjadi kendaraan DEWA dalam memiliki saham di delapan anak perusahaan lainnya. Nah, belum jelas apakah delapan perusahaan tersebut ikut lepas seiring transaksi divestasi DHE atau tidak.


Aksi divestasi anak usaha ini merupakan yang kedua kalinya dilakukan DEWA dalam dua bulan terakhir. Pada 13 Desember 2013, DEWA juga telah sepakat melepas 100% saham Corfield Investment Limited kepada Canoncom Limited.

Namun, divestasi Corfield belum berlaku efektif karena masih membutuhkan kajian dari aspek legal. Seperti halnya DHE, nilai divestasi Corfield pun tak diungkapkan.

Selain menendang aset non-produktif, aksi divestasi ini pun sangat mungkin dilakukan DEWA untuk menutupi kebutuhan dana ekspansi. Tahun ini, DEWA mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 210 juta.

Dana itu akan digunakan untuk memenuhi kebutuhan pengerjaan beberapa kebutuhan terutama untuk menggarap proyek di Bengalon. Proyek ini merupakan tambang batubara milik anak usaha Grup Bakrie, PT Kaltim Prima Coal (KPC).

Bengalon termasuk dalam empat proyek lanjutan yang digarap DEWA. Tiga proyek lainnya adalah Asam Asam, Binungan Timur dan Malinau. Proyek baru tersebut seperti jasa penambangan batubara di Lahat, Sumatera Selatan, penambangan di Muara Teweh, Kalimantan Tengah dan pengangkutan batubara di Kalimantan Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana