JAKARTA. Pasca-serangan rudal Tomahawk Amerika Serikat (AS), harga minyak dunia dilaporkan langsung melonjak naik lebih dari 2% menuju titik tertingginya selama satu bulan terakhir. Usai serangan, harga minyak dunia naik hingga US$ 56 per barel. Namun hari ini, Senin (4/10) harga minyak terpantau sudah kembali turun di angka US$ 52 per barel. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, harga minyak yang sempat naik ini hanya sementara. Oleh karena itu, ia masih belum ingin berspekulasi akan kenaikan harga minyak dunia.
Darmin tak mau berspekulasi kenaikan harga minyak
JAKARTA. Pasca-serangan rudal Tomahawk Amerika Serikat (AS), harga minyak dunia dilaporkan langsung melonjak naik lebih dari 2% menuju titik tertingginya selama satu bulan terakhir. Usai serangan, harga minyak dunia naik hingga US$ 56 per barel. Namun hari ini, Senin (4/10) harga minyak terpantau sudah kembali turun di angka US$ 52 per barel. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, harga minyak yang sempat naik ini hanya sementara. Oleh karena itu, ia masih belum ingin berspekulasi akan kenaikan harga minyak dunia.