JAKARTA. Dinamika politik di DPR terkait pemilihan Darmin Nasution sebagai Gubernur BI menandakan sosok mantan Dirjen Pajak ini tidak sepenuhnya diterima kalangan politisi Senayan. Menurut Direktur Eksekutif INDEF Ahmad Erani Yustika hal ini mengisyaratkan berita baik dan berita buruk. Berita bagusnya, konstelasi politik yang terjadi di DPR menuntut Darmin untuk lebih hati-hati menjalankan amanahnya sebagai Gubernur BI. Sebab ada sebagian kelompok politik yang mesti diyakinkan bahwa ia adalah sosok yang paling tepat memegang jabatan ini. “Kita bisa bilang ini berita bagus karena ini hanya bisa dijawab dengan peningkatan kinerja,” kata Erani, Kamis (29/7). Berita buruknya, kelompok politik di DPR yang menunjukkan resistensi terhadap sosok Darmin, akan terus memanfaatkan isu semacam Bank Century untuk terus mempermasalahkan kredibilitas Darmin sebagai pemimpin BI. Ini bakal membuat konsentrasi Darmin sebagai Gubernur BI terbelah.
Darmin Belum Sepenuhnya Diterima DPR
JAKARTA. Dinamika politik di DPR terkait pemilihan Darmin Nasution sebagai Gubernur BI menandakan sosok mantan Dirjen Pajak ini tidak sepenuhnya diterima kalangan politisi Senayan. Menurut Direktur Eksekutif INDEF Ahmad Erani Yustika hal ini mengisyaratkan berita baik dan berita buruk. Berita bagusnya, konstelasi politik yang terjadi di DPR menuntut Darmin untuk lebih hati-hati menjalankan amanahnya sebagai Gubernur BI. Sebab ada sebagian kelompok politik yang mesti diyakinkan bahwa ia adalah sosok yang paling tepat memegang jabatan ini. “Kita bisa bilang ini berita bagus karena ini hanya bisa dijawab dengan peningkatan kinerja,” kata Erani, Kamis (29/7). Berita buruknya, kelompok politik di DPR yang menunjukkan resistensi terhadap sosok Darmin, akan terus memanfaatkan isu semacam Bank Century untuk terus mempermasalahkan kredibilitas Darmin sebagai pemimpin BI. Ini bakal membuat konsentrasi Darmin sebagai Gubernur BI terbelah.