KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tak memungkiri bahwa telah terjadi perkembangan bisnis digital dalam beberapa tahun terakhir yang secara tidak langsung menuntut pelaku bisnis lokal untuk berbenah diri. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, apabila hal tersebut tidak dilakukan, sulit bagi pelaku usaha untuk berkembang dan bersaing. Meski demikian, pemerintah tak memungkiri, masih ada beberapa faktor yang menyebabkan perkembangan penggiat ekonomi kreatif terhambat. Salah satunya dari sisi pendanaan yang relatif terbatas. "Maka dari itu pemerintah mengambil langkah strategis untuk perkembangan ekonomi digital, termasuk menciptakan Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (e-commerce Roadmap), membangun infrastruktur, dan membina technopreneurs," kata Darmin dalam sambutannya yang disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Jakarta, Selasa (5/12). Ia menyatakan, pemerintah juga menyambut baik inisiatif dari sektor swasta. Seperti yang dilakukan oleh Alibaba Group dengan Alibaba Global Course yang dihadiri sekitar 1.000 pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) lokal di Jakarta. "Inisiatif ini sejalan dengan misi kami untuk meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi digital Indonesia," katanya. Dalam kesempatan yang sama, Vice President Alibaba Group Brian Wong menyatakan, potensi UKM Indonesia untuk menjadi perusahaan besar masih terbuka lebar. Apalagi, ada beberapa faktor pendukung yang bisa mendorong perkembangan bisnis digital nasional. “Indonesia ini menarik. Dengan salah satu populasi terbesar, ini bisa membantu perkembangan bisnis digital. Misi kami, untuk mempermudah akses pelaku usaha menggunakan teknologi,” jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Darmin: E-commerce lokal minim pendanaan
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah tak memungkiri bahwa telah terjadi perkembangan bisnis digital dalam beberapa tahun terakhir yang secara tidak langsung menuntut pelaku bisnis lokal untuk berbenah diri. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution menilai, apabila hal tersebut tidak dilakukan, sulit bagi pelaku usaha untuk berkembang dan bersaing. Meski demikian, pemerintah tak memungkiri, masih ada beberapa faktor yang menyebabkan perkembangan penggiat ekonomi kreatif terhambat. Salah satunya dari sisi pendanaan yang relatif terbatas. "Maka dari itu pemerintah mengambil langkah strategis untuk perkembangan ekonomi digital, termasuk menciptakan Peta Jalan Sistem Perdagangan Nasional Berbasis Elektronik (e-commerce Roadmap), membangun infrastruktur, dan membina technopreneurs," kata Darmin dalam sambutannya yang disampaikan oleh Deputi Bidang Koordinasi Ekonomi Kreatif, Kewirausahaan, dan Daya Saing Koperasi dan Usaha Kecil Menengah di Jakarta, Selasa (5/12). Ia menyatakan, pemerintah juga menyambut baik inisiatif dari sektor swasta. Seperti yang dilakukan oleh Alibaba Group dengan Alibaba Global Course yang dihadiri sekitar 1.000 pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UKM) lokal di Jakarta. "Inisiatif ini sejalan dengan misi kami untuk meningkatkan kapasitas pelaku ekonomi digital Indonesia," katanya. Dalam kesempatan yang sama, Vice President Alibaba Group Brian Wong menyatakan, potensi UKM Indonesia untuk menjadi perusahaan besar masih terbuka lebar. Apalagi, ada beberapa faktor pendukung yang bisa mendorong perkembangan bisnis digital nasional. “Indonesia ini menarik. Dengan salah satu populasi terbesar, ini bisa membantu perkembangan bisnis digital. Misi kami, untuk mempermudah akses pelaku usaha menggunakan teknologi,” jelasnya. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News