JAKARTA. Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Darmin Nasution menilai saat ini perekonomian Indonesia tidak berpotensi mengalami overheating atau terlalu panas. "Saya melihat tidak ada overheating di perekonomian kita karena di dalamnya sudah ada keseimbangan internal," katanya saat peluncuran dan diskusi buku Bank Indonesia-ISEI berjudul Koordinasi dan Interaksi Kebijakan Fiskal-Moneter: Tantangan ke Depan, di Jakarta, Jumat (31/8).Ia menambahkan, keseimbangan internal tersebut terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang bagus, inflasi yang rendah, serta defisit fiskal yang masih rendah."Saya rasa hal-hal yang tadi itu merupakan indikator utama dari keseimbangan internal yang menyebabkan perekonomian kita tidak memiliki potensi untuk mengalami overheating," jelasnya.Walaupun begitu, Indonesia patut waspada terutama dengan struktur industri yang belum dapat menghadapi dinamika pergerakan ekonomi Indonesia."Industri masih lemah dalam menghasilkan bahan baku dan modal sehingga ketika perekonomian tumbuh permintaan impor menjadi besar. Kebetulan ekspor pun merosot dikarenakan perekonomian global yang cenderung berfluktuasi," jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Darmin: Ekonomi Indonesia tidak overheating
JAKARTA. Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Darmin Nasution menilai saat ini perekonomian Indonesia tidak berpotensi mengalami overheating atau terlalu panas. "Saya melihat tidak ada overheating di perekonomian kita karena di dalamnya sudah ada keseimbangan internal," katanya saat peluncuran dan diskusi buku Bank Indonesia-ISEI berjudul Koordinasi dan Interaksi Kebijakan Fiskal-Moneter: Tantangan ke Depan, di Jakarta, Jumat (31/8).Ia menambahkan, keseimbangan internal tersebut terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang bagus, inflasi yang rendah, serta defisit fiskal yang masih rendah."Saya rasa hal-hal yang tadi itu merupakan indikator utama dari keseimbangan internal yang menyebabkan perekonomian kita tidak memiliki potensi untuk mengalami overheating," jelasnya.Walaupun begitu, Indonesia patut waspada terutama dengan struktur industri yang belum dapat menghadapi dinamika pergerakan ekonomi Indonesia."Industri masih lemah dalam menghasilkan bahan baku dan modal sehingga ketika perekonomian tumbuh permintaan impor menjadi besar. Kebetulan ekspor pun merosot dikarenakan perekonomian global yang cenderung berfluktuasi," jelasnya.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News