Darmin pastikan skenario penyelesaian utang TPPI rampung dalam dua minggu



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menghidupkan dan mengoptimalkan kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI). Ini bakal menjadi strategi menurunkan impor bahan kimia dan bahan bakar minyak (BBM).

Keputusan tersebut keluar pasca rapat Wakil Presiden Jusuf Kalla dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri BUMN Rini Soemarno, dan Plt Dirut Pertamina Nicke Widyawati kemarin. Sayangnya, upaya ini terkendala besarnya utang TPPI.

Meski demikian, Darmin menyatakan bahwa saat ini pemerintah tengah membuat skenario penyelesaian utang-utang TPPI. Bahkan Darmin memastikan, skenario tersebut akan dirampungkan pemerintah dalam waktu dekat.


"Memang itu ada skenario dan Pertamina yang akan menjalankan. Kami akan selesaikan (skenarionya) dalam dua minggu ini," ungkap Darmin saat ditemui di kantornya, Selasa (7/8).

Meski begitu, Darmin masih enggan menjelaskan skenario yang dimaksud. Yang jelas, meski skenario bisa diselesaikan dalam kurun waktu singkat, pelaksanaannya masih memerlukan waktu.

Asal tahu saja, total utang TPPI pada 2012 yang diatatkan PT Perusahaan Pengelola Aset mencapai Rp 17,88 triliun kepada 362 kreditur. Dari jumlah itu, utang terbesar adalah utang ke PT Pertamina senilai Rp 6,57 triliun.

Kilang TPPI bisa menghasilkan BBM dan bahan kimia sehingga dinilai mampu mengurangi impor dua komoditas tersebut.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat impor bahan kimia organik sepanjang semester I-2018 mencapai US$ 3,26 miliar, naik 10,9% dibanding periode sama tahun lalu hanya US$ 2,94 miliar. Jumlah itu menyumbang 4,35% terhadap seluruh impor non migas.

Pada periode sama, impor hasil minyak mencapai US$ 12,17 miliar, turun 11,03% year on year (YoY). Jumlah itu berkontribusi 14,94% terhadap total impor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .