JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meminta perbankan memiliki pengawasan internal (internal control) untuk mencegah potensi kejahatan dan kebocoran dana perbankan. Pasalnya sekuat apa pun pengawasan kasus kejahatan perbankan akan selalu ada jika terjadi kolusi di antara internal perbankan. Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia mengakui BI melihat penyalahgunaan wewenang menjadi penyebab kasus pembobolan dana nasabah di Citibank Indonesia. "Ini ada penyalahgunaan standard operasional procedure (SOP)," ungkap Darmin, dalam rapat dengar pendapat di Komisi XI DPR RI bersama dengan BI dan Kepolisian Republik Indonesia, Selasa (5/4). Bank sentral memantau bahwa internal control perbankan masih minim dijalankan secara ketat, seperti tidak adanya cek dan ricek terhadap transaksi nasabah, kurangnya pengawasan supervisor terhadap bawahan, serta kurangnya pengawasan layanan perbankan Citigold. "Hal tersebut membuat transaksi perbankan rentan kejahatan perbankan" tambah Darmin.
Darmin: Perbankan perlu pengawasan internal
JAKARTA. Bank Indonesia (BI) meminta perbankan memiliki pengawasan internal (internal control) untuk mencegah potensi kejahatan dan kebocoran dana perbankan. Pasalnya sekuat apa pun pengawasan kasus kejahatan perbankan akan selalu ada jika terjadi kolusi di antara internal perbankan. Darmin Nasution, Gubernur Bank Indonesia mengakui BI melihat penyalahgunaan wewenang menjadi penyebab kasus pembobolan dana nasabah di Citibank Indonesia. "Ini ada penyalahgunaan standard operasional procedure (SOP)," ungkap Darmin, dalam rapat dengar pendapat di Komisi XI DPR RI bersama dengan BI dan Kepolisian Republik Indonesia, Selasa (5/4). Bank sentral memantau bahwa internal control perbankan masih minim dijalankan secara ketat, seperti tidak adanya cek dan ricek terhadap transaksi nasabah, kurangnya pengawasan supervisor terhadap bawahan, serta kurangnya pengawasan layanan perbankan Citigold. "Hal tersebut membuat transaksi perbankan rentan kejahatan perbankan" tambah Darmin.