JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun ini berada di kisaran 5%-5,1%. Angka tersebut dapat diraih karena beberapa faktor seperti kinerja ekspor yang bagus, serta harga komoditas seperti karet, kelapa sawit yang membaik. Konsumsi masyarakat pada awal tahun ini juga lebih baik dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Pertanian pangan juga menunjukkan perbaikan. "Saya kira (pertumbuhan ekonomi) antara 5%-5,1%," kata Darmin di kompleks istana negara, Selasa (18/4). Sebelumnya, para ekonom juga memproteksi pertumbuhan ekonomi di kuartal I ini lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono mengatakan, pada kuartal I tahun ini pertumbuhan ekonomi dapat meningkat hingga 5,1%. Stabilitas kurs rupiah, harga komoditas yang juga stabil di level yang lebih baik daripada tahun 2016, telah mulai menggerakkan pertumbuhan kredit bank dan penjualan mobil. Dengan pertimbangan itu, Tony mengatakan bila kuartal I tahun ini dapat lebih baik dibandingkan tahun lalu. "Jadi saya duga pertumbuhan ekonomi Q1 bakal sedikit lebih tinggi daripada level tahun lalu," kata Tony. Tony juga memprediksikan, dengan hasil positif ini sampai akhir tahun secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi bakal menembus 5,2% yang tentunya melampaui target yang telah ditetapkan pemerintah. Ekonom Universitas Indonesia Berly Martawardaya mengatakan, dengan terselesaikan proyek-proyek infrastruktur seperti jalan, membuat biaya distribusi menjadi murah sehingga harga-harga barang kebutuhan pokok menjadi terjaga. Naiknya, beberapa harga komoditas ekspor juga turut mendorong peningkatan pertumbuhan tersebut. Berly bilang, tren pertumbuhan ekonomi di kuartal I ini memang lebih rendah bila dibandingkan dengan kuartal selanjutnya untuk setiap tahunnya. Belanja-belanja modal maupun barang dari perusahaan maupun pemerintahan biasanya terjadi di pertengahan hingga mendekati akhir tahun. Melihat kondisi ini, proyeksi pertumbuhan tahun ini yang dipatok sebesar 5,1% akan dapat tercapai. "Target yang ditetapkan itu cukup konservatif. Pencapaian target bukan tidak mungkin dapat tercapai bahkan melebihi. Peluang masih terbuka," kata Berly. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Darmin proyeksikan pertumbuhan ekonomi capai 5%
JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution memperkirakan pertumbuhan ekonomi pada kuartal I tahun ini berada di kisaran 5%-5,1%. Angka tersebut dapat diraih karena beberapa faktor seperti kinerja ekspor yang bagus, serta harga komoditas seperti karet, kelapa sawit yang membaik. Konsumsi masyarakat pada awal tahun ini juga lebih baik dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu. Pertanian pangan juga menunjukkan perbaikan. "Saya kira (pertumbuhan ekonomi) antara 5%-5,1%," kata Darmin di kompleks istana negara, Selasa (18/4). Sebelumnya, para ekonom juga memproteksi pertumbuhan ekonomi di kuartal I ini lebih baik dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Ekonom Universitas Gadjah Mada (UGM) Tony Prasetiantono mengatakan, pada kuartal I tahun ini pertumbuhan ekonomi dapat meningkat hingga 5,1%. Stabilitas kurs rupiah, harga komoditas yang juga stabil di level yang lebih baik daripada tahun 2016, telah mulai menggerakkan pertumbuhan kredit bank dan penjualan mobil. Dengan pertimbangan itu, Tony mengatakan bila kuartal I tahun ini dapat lebih baik dibandingkan tahun lalu. "Jadi saya duga pertumbuhan ekonomi Q1 bakal sedikit lebih tinggi daripada level tahun lalu," kata Tony. Tony juga memprediksikan, dengan hasil positif ini sampai akhir tahun secara keseluruhan pertumbuhan ekonomi bakal menembus 5,2% yang tentunya melampaui target yang telah ditetapkan pemerintah. Ekonom Universitas Indonesia Berly Martawardaya mengatakan, dengan terselesaikan proyek-proyek infrastruktur seperti jalan, membuat biaya distribusi menjadi murah sehingga harga-harga barang kebutuhan pokok menjadi terjaga. Naiknya, beberapa harga komoditas ekspor juga turut mendorong peningkatan pertumbuhan tersebut. Berly bilang, tren pertumbuhan ekonomi di kuartal I ini memang lebih rendah bila dibandingkan dengan kuartal selanjutnya untuk setiap tahunnya. Belanja-belanja modal maupun barang dari perusahaan maupun pemerintahan biasanya terjadi di pertengahan hingga mendekati akhir tahun. Melihat kondisi ini, proyeksi pertumbuhan tahun ini yang dipatok sebesar 5,1% akan dapat tercapai. "Target yang ditetapkan itu cukup konservatif. Pencapaian target bukan tidak mungkin dapat tercapai bahkan melebihi. Peluang masih terbuka," kata Berly. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News