JAKARTA. Hari ini, DPR mulai melakukan uji kelayakan dan kepatutan atawa fit and proper tes calon Gubernur Bank Indonesia (BI). Sebagai calon tunggal dalam pemilihan tersebut, bekas Deputi Gubernur Senior BI ini mengaku banyak isu negatif sebelum proses uji kelayakan dan kepatutan tersebut. Terutama terkait kasus pajak dan pengambilalihan Bank Century. Namun, ia siap menepis isu-isu negatif tersebut.Sekadar Anda tahu, sebelum Darmin menjabat Deputi Gubernur Senior BI pada Juli 2009 lalu, ia adalah Direktur Jenderal Pajak Departemen Keuangan. Pada saat itu, terjadi banyak kasus penggelapan pajak. Di antaranya, kasus pajak Asian Agri yang saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian. Kemudian, juga terkait restitusi pajak Wilmar Grup, kasus pajak bos Ramayana Grup Paulus Tumewu, dan First Media milik Lippo Grup. “Saya ingin isu-isu tersebut dibuka di komisi ini,” kata Darmin.Darmin mengaku siap menjelaskan berbagai kasus tersebut. “Jangan sampai kabar itu hanya menjadi gossip-gosip yang tidak ada jawaban dan kebenarannya,” kata Darmin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Darmin Siap Jelaskan Kasus Pajak
JAKARTA. Hari ini, DPR mulai melakukan uji kelayakan dan kepatutan atawa fit and proper tes calon Gubernur Bank Indonesia (BI). Sebagai calon tunggal dalam pemilihan tersebut, bekas Deputi Gubernur Senior BI ini mengaku banyak isu negatif sebelum proses uji kelayakan dan kepatutan tersebut. Terutama terkait kasus pajak dan pengambilalihan Bank Century. Namun, ia siap menepis isu-isu negatif tersebut.Sekadar Anda tahu, sebelum Darmin menjabat Deputi Gubernur Senior BI pada Juli 2009 lalu, ia adalah Direktur Jenderal Pajak Departemen Keuangan. Pada saat itu, terjadi banyak kasus penggelapan pajak. Di antaranya, kasus pajak Asian Agri yang saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian. Kemudian, juga terkait restitusi pajak Wilmar Grup, kasus pajak bos Ramayana Grup Paulus Tumewu, dan First Media milik Lippo Grup. “Saya ingin isu-isu tersebut dibuka di komisi ini,” kata Darmin.Darmin mengaku siap menjelaskan berbagai kasus tersebut. “Jangan sampai kabar itu hanya menjadi gossip-gosip yang tidak ada jawaban dan kebenarannya,” kata Darmin.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News