KONTAN.CO.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) merilis neraca perdagangan Agustus 2017 surplus US$ 1,72 miliar. Surplus tersebut tergolong surplus besar, yakni terbesar sejak tahun 2012.

BPS mencatat, surplus tersebut disumbang nilai ekspor yang lebih tinggi dibandingkan nilai impor. Catatan BPS, nilai ekspor Agustus mencapai US$ 15,21 miliar dan nilai impor sebesar US$ 13,49 miliar.

Nilai ekspor Agustus 2017 tersebut naik 11,73% dibanding bulan sebelumnya dan naik 19,24% dibanding Agustus 2016. Sementara nilai impor turun 2,88% dibanding Juli 2017, tetapi naik 8,89% dibanding periode yang sama pada tahun lalu.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengatakan, defisit yang terjadi pada bulan Juli itu hanya sementara. Ia mengatakan, hal ini cukup baik.

“Bulanan itu tidak bisa dipegang betul. Karena ada banyak penyebab. Apalagi kalau sudah tengah tahun harus dilihat year to date-nya berapa. Saya melihatnya lumayan bagus, walaupun kalau dilihat month to month konsumsinya kelihatan agak tinggi, tapi kalau dilihat year on year, ya bagus,” jelas Darmin, Jumat (19/9).

Artinya, menurut Darmin, surplus neraca perdagangan ini masih akan berlanjut, “Ya artinya kita lihat saja nanti kalau musim dingin Amerika dan Eropa mulai seperti apa. Kalau belum mulai lewat musim dingin, saya tidak pernah terlalu khawatir, karena kita tidak terlalu kuat dengan produk-produk musim dingin,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini