Darya-Varia (DVLA) Serap Capex Lebih dari 50% pada Semester I 2024



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten di sektor manufaktur, farmasi, dan kosmetik, PT Darya-Varia Laboratoria Tbk (DVLA) melaporkan bahwa hingga semester I 2024, mereka telah menyerap lebih dari 50% anggaran belanja modal (capex) yang dialokasikan tahun ini. DVLA telah menganggarkan capex sebesar Rp299 miliar untuk tahun 2024.

Presiden Direktur DVLA, Ian Wibawa Kloer, menjelaskan bahwa penggunaan capex tersebut masih sesuai dengan rencana, yaitu untuk ekspansi kapasitas dan memenuhi kebutuhan investasi terkait regulasi baru. 

"Beberapa produk kami tahun ini mengalami permintaan yang cukup tinggi, sehingga kami perlu melakukan investasi untuk menambah kapasitas produksi. Selain itu, capex ini juga digunakan untuk investasi yang terkait dengan regulasi baru," ungkap Ian saat ditemui oleh Kontan di South Quarter, Jakarta Selatan, belum lama ini.


Lebih lanjut, Ian menyebutkan bahwa Pemerintah melalui Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) telah memperketat kontrol dan pengadaan obat di industri farmasi. Hal ini sejalan dengan rencana DVLA untuk menggunakan dana capex guna memperbaiki fasilitas mereka.

Baca Juga: Darya-Varia (DVLA) Incar Pertumbuhan Kinerja 7%

Pada semester I 2024, DVLA mencatat kinerja positif dengan peningkatan pendapatan dan laba bersih. Pendapatan DVLA naik dari Rp982,43 miliar pada semester I 2023 menjadi Rp1,087 triliun di semester I 2024. Pendapatan domestik menyumbang Rp968,210 miliar, sedangkan pendapatan dari ekspor mencapai Rp119,005 miliar.

Ian menjelaskan bahwa kinerja positif ini dapat dipertahankan karena Perusahaan berhasil melakukan diversifikasi bisnis dan permintaan produk konsumen mulai pulih. 

"Darya-Varia memiliki diversifikasi bisnis yang solid, dari obat resep hingga produk konsumen. Ketika segmen bisnis tertentu mengalami penurunan atau stagnasi, segmen lain dapat mengompensasi," jelasnya.

Setelah pandemi Covid-19, permintaan obat resep kembali meningkat karena kunjungan ke rumah sakit juga naik. Di sisi lain, bisnis konsumen yang telah pulih turut mendorong penjualan obat vitamin yang diproduksi oleh Perusahaan. 

"Memasuki tahun 2024, permintaan mulai kembali pulih dibandingkan tahun-tahun sebelum pandemi. Baik segmen obat resep maupun konsumen tumbuh dengan baik, yang menjadi faktor pendorong utama kinerja kami," ujarnya.

Lebih lanjut, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk DVLA per Juni 2024 mencapai Rp119,35 miliar, meningkat 23,92% dari Rp96,31 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Melihat pencapaian ini, DVLA optimistis bahwa tren positif ini dapat bertahan hingga akhir tahun dan Perusahaan menargetkan pertumbuhan kinerja sebesar 7%. Target ini didasarkan pada proyeksi pertumbuhan pasar farmasi yang diperkirakan sebesar 5% tahun ini. 

Hingga Juni 2024, DVLA mencatat total aset sebesar Rp2,22 triliun, meningkat dari Rp2,04 triliun secara year to date, sementara liabilitas naik menjadi Rp728,29 miliar dari Rp637,73 miliar, dan ekuitas berada pada angka Rp1,45 triliun.

 
DVLA Chart by TradingView

"Kami optimistis dapat terus mencatat kinerja yang kuat dan tumbuh positif di atas rata-rata pertumbuhan industri farmasi yang diproyeksikan sebesar 5%. Melihat tren pertumbuhan saat ini, kami bahkan bisa melampaui target tersebut," imbuh Ian.

Pada sisa semester II 2024, DVLA berencana untuk terus memperkenalkan produk-produk baru. 

Hingga kini, Perusahaan telah meluncurkan sekitar belasan produk baru dan akan terus menjalin kerja sama untuk ekspansi serta diversifikasi bisnis. 

Selain itu, DVLA juga aktif mendukung berbagai program pembiayaan untuk peneliti perempuan di bidang farmasi.

"Dari sisi pengembangan, kami tengah menjajaki beberapa inisiatif terkait alat kesehatan dan produk lainnya. Kami juga sedang menjajaki kerja sama dengan beberapa pihak dan aktif mencari peluang inovasi," pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .