Data AS dan Krisis Hungaria Rontokkan Bursa Asia



JAKARTA. Begitu dibuka pagi ini, indeks berbagai bursa saham di Asia langsung terjun bebas. Hingga pukul 10.13 WIB, indeks Nikkei 225 di Jepang sudah jatuh 4% lebih menjadi 9.504,24. Di saat yang sama, Hang Seng di Hong Kong juga longsor 2,6% menjadi 19.265,08. Sementara di Jakarta, IHSG anjlok 3,04% menjadi 2.734,64.

Penurunan serentak indeks bursa Asia itu membuat indeks MSCI Asia Pasifik terkoreksi 3,2%. Indeks pengukur kinerja bursa-bursa saham Asia ini telah meorosot 15% dari angka tertingginya tanggal 15 April 2010 lalu. "Gejolak yang terjadi di Eropa menimbulkan kekhawatiran di pasar finansial dan membuat investor cenderung meninggalkan aset-aset yang berisiko," ujar Akio Yoshino, Chief economist Societe Generale Asset Management (Japan) Inc di Tokyo, pagi ini.

Memang, kabar soal krisis utang yang mulai menghampiri Hungaria menjadi penyebab utama gejolak kali ini. "Banyak orang mungkin berpikir situasi yang terjadi di Hungaria mirip dengan yang terjadi di Yunani. Dulu, awalnya, berita tentang Yunani di media massa juga tidak terlalu heboh," imbuh Akio.


Selain itu, di akhir pekan lalu, Amerika juga merilis angka tenaga kerja yang mengecewakan. Sektor swasta, pada bulan Mei lalu, hanya merekrut 41.000 tenaga kerja baru, merosot jauh dibandingkan angka April yang mencapai 218.000. Angka ini juga berada di bawah estimasi para analis hasil survei Bloomberg yang memperkirakan penyerapakan tenaga kerja baru sektor swasta AS mencapai 180.000.

Setelah pengumuman data ini, akhir pekan lalu, indeks Dow Jones di bursa New York langsung jatuh 3,15% menjadi 9.931,97.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Cipta Wahyana