NEW YORK. Harga kontrak emas dunia di New York tergerus ke level terendah dalam lima pekan terakhir tadi malam (26/3). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.41 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni turun 0,6% menjadi US$ 1.303,40 per troy ounce di Comex, New York. Bahkan pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat menyentuh posisi US$ 1.300,80 per troy ounce, yang merupakan level terendah untuk kontrak emas yang paling aktif diperdagangkan sejak 14 Februari lalu. Harga emas menurun seiring adanya sinyal pemulihan ekonomi di AS. Salah satu indikasinya adalah data ekonomi AS yang positif. Asal tahu saja, pada Februari lalu, tingkat pemesanan barang-barang tahan lama di AS naik 2,2% melampaui estimasi pelaku pasar. Hal ini menggambarkan kenaikan tingkat permintaan terbesar dalam sektor otomotif dalam setahun terakhir. Situasi ini yang kemudian meningkatkan spekulasi bahwa the Federal Reserve akan terus melanjutkan program pemangkasan stimulusnya (tapering) secara bertahap. Alhasil, tingkat permintaan emas dunia pun kian menurun. "Tingkat pemesanan barang-barang tahan lama lebih kuat dari yang diharapkan. Hal ini yang memberatkan pasar emas," jelas Bill O'Neill, partner Logic Advisors di Upper Saddle River, New Jersey. catatan saja, sejak 19 Maret lalu, harga emas sudah melorot 2,8%. Penyebabnya adalah investor emas bereaksi negatif atas pernyataan pimpinan the Fed Janet Yellen, yakni program pembelian aset-aset utang AS kemungkinan akan diakhiri pada tahun ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Data AS kian membaik, kilau emas kian pudar
NEW YORK. Harga kontrak emas dunia di New York tergerus ke level terendah dalam lima pekan terakhir tadi malam (26/3). Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 13.41 waktu New York, harga kontrak emas untuk pengantaran Juni turun 0,6% menjadi US$ 1.303,40 per troy ounce di Comex, New York. Bahkan pada transaksi sebelumnya, kontrak yang sama sempat menyentuh posisi US$ 1.300,80 per troy ounce, yang merupakan level terendah untuk kontrak emas yang paling aktif diperdagangkan sejak 14 Februari lalu. Harga emas menurun seiring adanya sinyal pemulihan ekonomi di AS. Salah satu indikasinya adalah data ekonomi AS yang positif. Asal tahu saja, pada Februari lalu, tingkat pemesanan barang-barang tahan lama di AS naik 2,2% melampaui estimasi pelaku pasar. Hal ini menggambarkan kenaikan tingkat permintaan terbesar dalam sektor otomotif dalam setahun terakhir. Situasi ini yang kemudian meningkatkan spekulasi bahwa the Federal Reserve akan terus melanjutkan program pemangkasan stimulusnya (tapering) secara bertahap. Alhasil, tingkat permintaan emas dunia pun kian menurun. "Tingkat pemesanan barang-barang tahan lama lebih kuat dari yang diharapkan. Hal ini yang memberatkan pasar emas," jelas Bill O'Neill, partner Logic Advisors di Upper Saddle River, New Jersey. catatan saja, sejak 19 Maret lalu, harga emas sudah melorot 2,8%. Penyebabnya adalah investor emas bereaksi negatif atas pernyataan pimpinan the Fed Janet Yellen, yakni program pembelian aset-aset utang AS kemungkinan akan diakhiri pada tahun ini.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News