Data AS menekan kekuatan rupiah



JAKARTA. Rupiah bertahan di bawah level 13.000 pada Rabu (25/3). Namun di pasar spot, rupiah melemah 0,54% dibanding hari sebelumnya menjadi 12.981 per dollar Amerika Serikat (AS). Namun, rupiah menguat 0,3% pada kurs tengah Bank Indonesia (BI) di 12.932.

Agus Chandra, Research and Analyst PT Monex Investindo Futures, mengatakan, pergerakan rupiah sepanjang Rabu (25/3) relatif konsolidasi. Pelemahan rupiah lebih disebabkan oleh data ekonomi AS pada Selasa (24/3) yang positif.

Sekadar informasi, inflasi inti AS bulan Februari tercatat tumbuh 0,2%. Angka ini lebih tinggi dibandingkan ekspektasi sebesar 0,1%. Data lain, flash manufaktur PMI AS bulan Maret senilai 55,3 atau melampaui konsensus sebesar 54,9.


Agus memprediksi, rupiah berpotensi melanjutkan pelemahan terbatas apabila data pesanan barang tahan lama AS tumbuh.

Reny Eka Putri, analis pasar uang PT Bank Mandiri Tbk, menuturkan, risiko pelemahan rupiah pada Kamis (26/3) masih ada. Sebab, di akhir bulan sekaligus akhir kuartal I-2015, permintaan korporasi terhadap dollar meningkat. Hari ini, Reny memprediksi, rupiah di 12.950-13.080. Prediksi Agus di 12.900-13.000.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Uji Agung Santosa