JAKARTA. Di tengah data ekonomi yang beragam, mata uang dollar AS membuktikan keperkasaan di hadapan poundsterling. Mengutip Blomberg, Jumat (15/1) pasangan GBP/USD tergerus 1,08% ke level 1,4258 dibanding sehari sebelumnya. Sentimen penggerak mata uang USD sebenarnya kurang menggembirakan. Data - data ekonomi AS yang dirilis Jumat pekan lalu (15/1) cukup beragam. Diantaranya, data Core Retail Sales bulan Desember 2015 yakni minus 0,1% lebih buruk dari angka sebelumnya 0,3% dan proyeksi 0,2%. Lalu data inflasi produksi sesuai proyeksi yakni minus 0,2% namun lebih rendah dari angka sebelumnya sebesar 0,3%. Demikian juga dengan retail sales yang turun menjadi minus 0,1% sesuai dengan proyeksi, dibanding angka sebelumnya 0,4%.
Alwi Assegaf, analis PT SoeGee Futures mengatakan, data ekonomi AS hanya mempengaruhi pergerakan the greenback di hadapan GBP dalam jangka pendek. “Meski data AS mengecewakan, fokus pada sterling lebih besar,” ujarnya. Bank of England (BOE) telah menetapkan suku bunga bertahan di level 0,5%. Di samping itu, BOE menyatakan jika target inflasi Inggris sebesar 2% terlalu optimismis.