JAKARTA. Euro jatuh dalam tiga minggu setelah rilis data manufaktur dan kepercayaan bisnis di Eropa. Data tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tak merata. Kondisi ini memperkuat spekulasi akan ada stimulus moneter oleh European Central Bank (ECB) di Juni. Jumat (23/5), data Bloomberg menyebut, pasangan EUR/USD menurun 0,2% ke 1,3629 dibanding sehari sebelumnya. Pasangan EUR/AUD juga tertekan 0,25% ke 1,4765. Adapun, pairing EUR/JPY naik 0,03% menjadi 138,97. “Pelaku pasar berharap adanya stimulus moneter. Data minggu ini mengecewakan. Itu memperkuat harapan ada pelonggaran moneter dari ECB,” ujar Eric Viloria, analis Wells Fargo & Co di New York kepada Bloomberg, Sabtu (24/5). Data yang dimaksud adalah Ifo Business Climate Index Jerman. Data yang dirilis dari sebuah lembaga riset di Jerman yang menunjukkan tingkat kepercayaan di bidang manufaktur, konstruksi, perdagangan, dan ritel.
Data buruk, euro melemah
JAKARTA. Euro jatuh dalam tiga minggu setelah rilis data manufaktur dan kepercayaan bisnis di Eropa. Data tersebut menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang tak merata. Kondisi ini memperkuat spekulasi akan ada stimulus moneter oleh European Central Bank (ECB) di Juni. Jumat (23/5), data Bloomberg menyebut, pasangan EUR/USD menurun 0,2% ke 1,3629 dibanding sehari sebelumnya. Pasangan EUR/AUD juga tertekan 0,25% ke 1,4765. Adapun, pairing EUR/JPY naik 0,03% menjadi 138,97. “Pelaku pasar berharap adanya stimulus moneter. Data minggu ini mengecewakan. Itu memperkuat harapan ada pelonggaran moneter dari ECB,” ujar Eric Viloria, analis Wells Fargo & Co di New York kepada Bloomberg, Sabtu (24/5). Data yang dimaksud adalah Ifo Business Climate Index Jerman. Data yang dirilis dari sebuah lembaga riset di Jerman yang menunjukkan tingkat kepercayaan di bidang manufaktur, konstruksi, perdagangan, dan ritel.