JAKARTA. Harga gas alam tertahan oleh data ekonomi dan ramalan cuaca di Amerika Serikat. Harga gas alam pun gagal menguat setelah rilis data penurunan cadangan gas alam. Mengutip Bloomberg, Jumat (5/8) harga gas alam kontrak pengiriman September 2016 di New York Mercantile Exchange tergerus 2,2% ke level US$ 2,772 per mmbtu dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, gas alam terkikis 3,6%. Ibrahim, Direktur Utama PT Garuda Berjangka mengatakan, suhu panas di Amerika Serikat (AS) mulai berkurang sehingga menekan harga gas alam. Apalagi, beberapa daerah di AS mengalami banjir. Ramalan cuaca dari Commodity Weather Group menunjukkan cuaca panas di atas rata - rata akan menyelimuti wilayah AS bagian Timur hingga tanggal 19 Agustus. Namun AccuWeather Inc meramalkan cuaca di New York pada 8 Agustus akan berada 1 derajat di bawah normal.
Data cadangan gagal mengangkat harga gas alam
JAKARTA. Harga gas alam tertahan oleh data ekonomi dan ramalan cuaca di Amerika Serikat. Harga gas alam pun gagal menguat setelah rilis data penurunan cadangan gas alam. Mengutip Bloomberg, Jumat (5/8) harga gas alam kontrak pengiriman September 2016 di New York Mercantile Exchange tergerus 2,2% ke level US$ 2,772 per mmbtu dibanding sehari sebelumnya. Dalam sepekan terakhir, gas alam terkikis 3,6%. Ibrahim, Direktur Utama PT Garuda Berjangka mengatakan, suhu panas di Amerika Serikat (AS) mulai berkurang sehingga menekan harga gas alam. Apalagi, beberapa daerah di AS mengalami banjir. Ramalan cuaca dari Commodity Weather Group menunjukkan cuaca panas di atas rata - rata akan menyelimuti wilayah AS bagian Timur hingga tanggal 19 Agustus. Namun AccuWeather Inc meramalkan cuaca di New York pada 8 Agustus akan berada 1 derajat di bawah normal.