JAKARTA. Harga aluminium tergerus karena China terus meningkatkan produksi aluminium. Mengutip Bloomberg, harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) Selasa (9/8) lalu melemah 0,06% menjadi US$ 1.642 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Tapi sepekan terakhir, harga sudah menguat 1,04%. Analis Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto bilang, harga aluminum melemah lantaran produksi aluminium di China diprediksi naik tinggi. Hasil riset Harbor Intelligence menyebut, China akan memproduksi 39 juta ton aluminium di 2020. “Prediksi tersebut memberikan sentimen negatif bagi aluminium,” kata Andri.
Data China bebani harga aluminium
JAKARTA. Harga aluminium tergerus karena China terus meningkatkan produksi aluminium. Mengutip Bloomberg, harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) Selasa (9/8) lalu melemah 0,06% menjadi US$ 1.642 per metrik ton dibanding hari sebelumnya. Tapi sepekan terakhir, harga sudah menguat 1,04%. Analis Asia Tradepoint Futures Andri Hardianto bilang, harga aluminum melemah lantaran produksi aluminium di China diprediksi naik tinggi. Hasil riset Harbor Intelligence menyebut, China akan memproduksi 39 juta ton aluminium di 2020. “Prediksi tersebut memberikan sentimen negatif bagi aluminium,” kata Andri.