Data CPI Ingris yang negatif membuat GBP/USD melemah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rilis data Consumer Price Index (CPI) Inggris periode April secara year on year (yoy) terpantau negatif di level 2,1%. Tak hayal, sentimen ini buat mata uang poundsterling melemah terhadap dollar Amerika Serikat (AS).

Berdasarkan data Bloomberg, Rabu (22/5) pukul 15.48 WIB pasangan mata uang GBP/USD terkoreksi 0,24% di level 1,2676. CPI Inggris berada di bawah ekspektasi pasar di level 2,2%, tetapi masih di atas pencapaian periode sebelumnya di level 1,9%.

Sejalan, Core CPI Inggris bernada negatif di level 1,8% di bawah ekspektasi di level 1,9%, meskipun masih sama dengan pencapaian periode sebelumnya yakni 1,8%.


Rilis CPI Inggris menandakan mayoritas dari keseluruhan inflasi Inggris. Inflasi penting untuk penilaian mata uang karena kenaikan harga membuat bank sentral menaikkan suku bunga karena menghormati mandat penahanan inflasi mereka.

Ibarat pribahasa GBP/USD sudah jatuh tertimpa tangga pula. Analis Monex Investindo Futures, Dini Nurhadi Yasyi mengatakan CPI memengaruhi pergerakan GBP/USD yang semakin nelangsa di tengah penantian para pelaku pasar akan kejelasan outlook Brexit, termasuk keberlanjutan status Perdana Menteri Inggris, Theresa May yang diisukan akan mengundurkan diri. 

Dengan begini, GBP/USD telah memperlihatkan pelemahan selama 12 hari beruntun.

Dini dalam analisisnya, Rabu (22/5) mengatakan untuk menguat GBP/USD perlu menembus konsisten di atas 1,2735 untuk mengincar area 1,2760. Namun jika masih konsisten bergerak di bawah 1,2735, GBP/USD berpotensi lanjutkan tren turunnya dengan area support terdekat di 1,2680.

Ia meramal dalam perdagangan selanjutnya, pasangan mata uang GBP/USD bakal diperdagangkan di level support 1,2680, 1,2660, dan 1,2630. Sementara level resistance antara 1,2735, 1.2740, dan 1,2790.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi