Data Ekonomi AS Akan Jadi Sentimen Penggerak Aset Kripto pada Minggu Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pergerakan pasar kripto di pekan lalu cukup menarik perhatian investor. Selanjutnya, prospek aset kripto menunggu arah kebijakan Federal Reserve (The Fed) yang bakal semakin terlihat di pekan ini.

Financial Expert Ajaib Kripto Panji Yudha memaparkan bahwa harga Bitcoin (BTC) kembali bergerak di atas $28.000 sejak hari Sabtu (8/4) setelah data ekonomi Amerika Serikat (AS) seperti Non-Farm Payrolls (NFP), unemployment rate, dan average hourly earnings yang dirilis pada Jumat (7/4) lalu.

NFP AS mencatatkan bahwa terdapat 236.000 pekerjaan, lebih rendah dari prediksi pasar sebesar 240.000 pekerjaan, unemployment rate AS tercatat di level 3.5% atau lebih rendah dari konsensus 3.6%, dan average hourly earnings AS periode Maret 2023 tercatat turun 4.2% dari periode sebelumnya 4.6%.


Panji mencermati pergerakan pasar aset kripto telah menarik perhatian pelaku pasar di sepanjang pekan lalu. Langkah Elon Musk yang mengganti logo Twitter menjadi Dogecoin menyebabkan dorongan sementara bagi pasar aset kripto. Harga Dogecoin sempat melesat lebih dari 35% pada Senin (3/4) dari US$ 0,07615 menjadi US$ 0,10500 dan investor memanfaatkan hal tersebut untuk melakukan aksi profit taking usai Twitter kembali mengubah logonya seperti semula.

Baca Juga: Mudah Pembelian Kripto, Indodax Luncurkan Fitur Baru

Selain itu, beberapa perusahaan berbasis kripto seperti Marathon Digital dan Microstrategy membukukan peningkatan produksi mining Bitcoin dan menambah akumulasi Bitcoin pada kuartal pertama 2023.

“Kedua hal ini mengisyaratkan market aset kripto khususnya Bitcoin sedang dalam momentum positif,” ungkap Panji dalam siaran pers, Senin (10/4).

Panji mengatakan, banyak hal yang mesti diperhatikan investor di pekan ini terutama arah kebijakan Federal Reserve (The Fed). Terkhusus Ethereum (ETH), prospek jenis aset kripto ini tengah menunggu rencana besar Shanghai Update.

Data Indeks Harga Konsumen (IHK) Amerika Serikat bulan Maret akan dirilis pada hari Rabu (12/4) mendatang. Data tersebut akan menjadi indikator yang diperhatikan pelaku pasar untuk melihat potensi arah The Federal Reserve dalam mempertimbangkan kenaikan suku bunga pada rapat FOMC selanjutnya di 2-3 Mei 2023.

Pasar aset kripto juga menantikan upgrade besar Ethereum berikutnya sejak event The Merge yaitu Shanghai Upgrade yang dilakukan pada 13 April waktu Indonesia. Secara umum, Shanghai Upgrade akan membuka akses penarikan staking ETH.

Baca Juga: Aset Kripto Diprediksi Melanjutkan Momentum Bullish pada Kuartal Kedua 2023

Panji menjelaskan, Shanghai Upgrade berpotensi memicu penurunan harga Ethereum dalam jangka pendek namun menjadikan jaringan Ethereum secara jangka panjang menjadi lebih efisien. Serta, adanya peningkatan keamanan dan ramah lingkungan karena menghapus mekanisme dari Proof-of-Work (PoW) menjadi Proof-of-Stake (PoS).

Selain unstaking, ETH saat ini menjadi aset kripto yang bersifat deflasi yang mana jumlah pasokan ETH berkurang setelah The Merge tahun lalu dan sejak bertransisi ke PoS jaringan ETH menjadi lebih ramah lingkungan karena menghapus mekanisme mining (PoW) menjadi staking (PoS).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi