Data Ekonomi AS di Bawah Ekspektasi, Rupiah Menguat 0,36% ke Rp 14.299 per dolar AS



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rupiah mengawali perdagangan pekan ini dengan kinerja yang apik. Di pasar spot, rupiah ditutup di level Rp 14.299 per dolar Amerika Serikat (AS). Dengan demikian, rupiah telah menguat 0,36% jika dibandingkan penutupan pada akhir pekan lalu.

Setali tiga uang, rupiah di kurs referensi Jisdor Bank Indonesia (BI) juga berhasil catatkan penguatan. Adapun, mata uang Garuda ini ditutup menguat 0,26% ke level Rp 14.323 per dolar AS.

Analis DC Futures Lukman Leong menjelaskan, penguatan rupiah tidak terlepas dari melemahnya dolar AS. Pasalnya, data NFP dan jobless claim negeri Paman Sam tersebut berada di bawah ekspektasi pasar. 


Adapun, data NFP tercatat sebanyak 199.000 orang atau di bawah prediksi pasar yang memperkirakan lebih dari 400.000 orang.

Baca Juga: Rupiah Jisdor Ditutup Menguat ke Rp 14.323 Per Dolar AS pada Senin (10/1)

Namun, Lukman meyakini penguatan rupiah saat ini berpotensi hanya sementara karena belum ada sentimen atau data domestik yang solid dalam waktu dekat. 

Alhasil, ia menilai, dolar AS masih akan berpotensi kembali menguat pada perdagangan besok, Selasa (11/1).

“Secara sentimen, masih akan seputar pengetatan dan kenaikan suku bunga oleh The Fed. Terlebih lagi, jelang rilis data Inflasi AS pada pekan ini yang diperkirakan menembus 7% dapat mendorong penguatan dolar AS,” kata Lukman ketika dihubungi Kontan.co.id, Senin (10/1).

Berdasarkan hitungan Lukman, rupiah akan diperdagangkan pada rentan Rp 14.275 - Rp 14.425 per dolar AS pada esok hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi