KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah mengalami depresiasi 1,76% terhadap dollar Amerika Serikat (AS) secara month to date (mtd) sejak awal 1-9 Februari 2018. Padahal di Januari, kurs rupiah masih terapresiasi 1,36% ke level Rp 13.378 per dollar AS. Gubernur BI Agus Martowardjo mengatakan, pelemahan tersebut terjadi karena pengaruh perkembangan ekonomi di AS yang berdampak tidak hanya terhadap rupiah, tetapi juga seluruh mata yang di dunia. Perkembangan AS yang dimaksud yaitu perkembangan reformasi pajak AS dan perbaikan ekonomi yang terlihat dari investasi, konsumsi, dan kondisi lapangan pekerjaan. Selain itu, ada kemungkinan bahwa Fed Fund Rate bisa naik tiga kali selama 2018 dan ada kemungkinan lebih dari itu. "Ini membuat terjadinya ketidakstabilan di sistem keuangan," kata Agus dalam konferensi pers, Kamis (15/2).
Data ekonomi AS penyebab rupiah terdepresiasi 1,76% di Februari 2018
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank Indonesia (BI) mencatat nilai tukar rupiah mengalami depresiasi 1,76% terhadap dollar Amerika Serikat (AS) secara month to date (mtd) sejak awal 1-9 Februari 2018. Padahal di Januari, kurs rupiah masih terapresiasi 1,36% ke level Rp 13.378 per dollar AS. Gubernur BI Agus Martowardjo mengatakan, pelemahan tersebut terjadi karena pengaruh perkembangan ekonomi di AS yang berdampak tidak hanya terhadap rupiah, tetapi juga seluruh mata yang di dunia. Perkembangan AS yang dimaksud yaitu perkembangan reformasi pajak AS dan perbaikan ekonomi yang terlihat dari investasi, konsumsi, dan kondisi lapangan pekerjaan. Selain itu, ada kemungkinan bahwa Fed Fund Rate bisa naik tiga kali selama 2018 dan ada kemungkinan lebih dari itu. "Ini membuat terjadinya ketidakstabilan di sistem keuangan," kata Agus dalam konferensi pers, Kamis (15/2).