Data ekonomi AS yang turun mendorong penguatan rupiah



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah berhasil menguat terhadap dollar Amerika Serikat (AS) pada awal pekan ini. Mengutip Bloomberg, mata uang garuda menguat 0,08% ke level Rp 14.380 per dollar AS. Kompak, kurs tengah rupiah di Bank Indonesia juga menguat 0,62% ke level Rp 14.360 per dollar AS.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal menyampaikan, penguatan rupiah ditopang oleh hasil sejumlah data ekonomi AS yang melemah jelang akhir pekan lalu.

Data yang dimaksud meliputi data PMI manufaktur AS di bulan April yang hanya berada di level 50,6 atau lebih rendah dari ekspektasi konsensus pasar di level 53,6. Kemudian, terdapat data pemesanan barang tahan lama atau durable goods order AS di bulan April yang turun 2,1%. “Hasil data tersebut membuat dollar AS kekurangan sentimen positif ketika pasar keuangan AS libur di hari Senin,” ujarnya.


Memburuknya data ekonomi AS juga semakin memperbesar peluang Federal Reserve untuk memangkas suku bunga acuan sebelum akhir tahun ini. Lantas, para pelaku pasar kini kembali memburu aset-aset berisiko, termasuk rupiah.

Di samping pelemahan data ekonomi AS, rupiah juga tertolong oleh harga minyak dunia yang mulai bergerak turun akhir-akhir ini.

Faisyal melanjutkan, rupiah masih punya potensi penguatan pada perdagangan Selasa (28/5) walau cenderung terbatas. Pasalnya, para pelaku pasar masih mengkhawatirkan perkembangan perang dagang antara AS dan China. Peningkatan eskalasi konflik tersebut tentu membuat dollar AS kembali perkasa.

“Situasi politik dalam negeri yang belum benar-benar pulih juga kelak akan membatasi penguatan rupiah,” katanya. Dia pun memprediksi, rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.325—Rp 14.425 per dollar AS pada esok hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati