KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Data ekonomi China yang positif membawa berkah pada harga tembaga global. Mengutip Bloomberg, per Jumat (12/4), harga tembaga dalam kontrak tiga bulanan terakhir di London Metal Exchange (LME), berada di US$ 6.484 per ons troi atau naik 1,19%. Senior Research Asia Trade Point Futures Cahyo Dewanto mengatakan kenaikan harga tembaga di akhir pekan lalu disokong positifnya data neraca dagang China di angka ¥ 221 miliar.
Selain itu, data kredit China untuk kredit baru dan M2 money supply secara year on year juga mengalami kenaikan baik dibanding data sebelumnya dan perkiraan pasar. Di tambah dalam minggu lalu, data PPI dan CPI China juga dirilis sesuai proyeksi pengamat. Untuk data CPI dirilis 2,3% dan PPI di 0,4% untuk periode Maret secara tahunan. Cahyo menambahkan harga tembaga terangkat karena juga didukung tersendatnya transportasi 60 truk distribusi tembaga dari tambah Hudbay Kanada. Dengan begitu, angkutan tembaga dari Constancia ke Peru Matarani terhambat. "Para pengunjuk rasa meminta kompensasi atas penggunaan jalan tersebut," kata Cahyo, Senin (15/4). Sedikit mereview, sejak Agustus 2018 hingga Desember 2018, harga tembaga cenderung bergerak stagnan. Cahyo mengatakan, harga bergerak stagnan karena alotnya perundingan dagang AS dan China. Selanjutnya, baru di Januari 2019 hingga April 2019, harga tembaga mulai menguat seiring dengan perkembangan perundingan dagang AS dan China yang mulai memberikan sinyal kemajuan positif.