Data ekonomi dorong penurunan harga SUN



JAKARTA. Pada perdagangan Rabu (3/12) kemarin, harga surat utang negara (SUN) tercatat menurun. Mengacu pada data Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), INDOBeX Government Clean Price melorot ke level 110,25 atau melemah sekitar 0,07%

Analis Fixed Income MNC Securities I Made Adi Saputra mengatakan, sejatinya perubahan imbal hasil pada perdagangan Rabu (3/12) bergerak bervariasi, namun cenderung untuk naik sebagai respon atas data ekonomi yang membaik serta hasil lelang perdana SUN.

"Perubahan tingkat imbal hasil berkisar 1 bps hingga 5 bps, dengan rata-rata mengalami kenaikan sebesar 1,5 bps," ujar dia. Memang, ketika imbal hasil obligasi menguat, maka harga akan cenderung terkoreksi.


Data ekonomi yang cenderung membaik, menurut made, adalah terkendalinya laju inflasi sepanjang 2016, yang kemudian direspon oleh Bank Indonesia (BI) dengan menurunkan suku bunga acuan sebesar 150 bps.

"Pelaku pasar merespon positif data inflasi tersebut dikarenakan dengan inflasi tahunan sebesar 3,04% investor mendapatkan real return dari investasi di Surat Utang Negara yang cukup besar, mendekati 5,00% dengan rata-rata imbal hasil Surat Utang Negara yang sebesar 8,02%," Papar Made.

Sementara itu, dari hasil lelang SUN, pemerintah meraup dana senilai Rp 15 triliun dari total penawaran senilai Rp 36,90 triliun. Kendati penawaran tercatat cukup tinggi, mayoritas penawaran tertuju pada Surat Perbendaharaan negara dan SUN seri FR0061.

Tandanya, investor masih memilih masuk di obligasi tenor pendek sebagai antisipasi atas gejolak eksternal yang kemungkinan masih akan menghadang di awal tahun ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie