Data ekonomi Eropa membaik, euro berpotensi menguat atas yen Jepang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasangan mata uang EUR/JPY diprediksi melanjutkan tren positif penguatan hingga perdagangan Senin besok (24/2). Sebelumnya, pasangan mata uang ini sempat anjlok ke level terendahnya semenjak Oktober tahun lalu. Namun, EUR/JPY berhasil rebound dan catatkan penguatan selama tiga hari beruntun.

Melansir Bloomberg, EUR/JPY ditutup menguat 0,06% ke level 120,99 pada perdagangan Jumat (21/2) berkat publikasi data Purchasing Manager Index (PMI) yang lebih moncer dibandingkan ekspektasi pasar.

Analis PT Monex Investindo Futures Ahmad Yudiawan mengatakan, pasangan mata uang ini masih berpotensi menguat lebih tinggi pada perdagangan besok. Menurutnya, data PMI yang dirilis oleh zona Eropa akan sedikit mendongkrak penguatan mata uang EUR.


Baca Juga: Makin mewabah di Italia, dua orang dilaporkan tewas akibat virus corona

“Ekspektasi dari perlambatan ekonomi di zona euro kelihatannya sedikit terhambat dengan data hari PMI,” terangnya pada Kontan.co.id Minggu (23/2).

IHS Markit melaporkan bahwa indeks PMI untuk sektor manufaktur zona Eropa meningkat dari 47,9 menjadi 49,1 melampaui ekspektasi pasar yang menebak pada level 47,5. Indeks PMI Jasa juga menguat dari 52,5 menjadi 53,3 dengan indeks komposit naik ke 51,6 dari 51,3 bulan lalu. Namun, perlu diperhatikan bahwa skor PMI Manufaktur masih di bawah ambang 50, sehingga tetap dalam kondisi kontraksi.

Disisi lain, European Central Bank (ECB) juga memberikan outlook yang dovish untuk perekonomian Eropa ke depannya. Setelah menggelontarkan stimulus moneter serta memangkas suku bunga habis-habisan, data inflasi zone Eropa flat pada tingkat 1,4% yoy.

“ECB yang memberikan outlook bearish terhadap perekonomian Eropa membuat EUR lebih tertekan jika dibandingkan JPY,” kata Ahmad.

Namun, dari segi teknikal pergerakan mata uang EUR/JPY masih menunjukkan kecenderungan untuk bullish. Pasalnya Moving Average (MA) 200,100, dan 50 cenderung berada di bawah pergerakan harga. Artinya, tendensi untuk bergerak menguat masih terbuka lebar.

“Dari MACD di wilayah positif 0.4483 dan 0.3900. untuk stochastic sudah menunjukkan tanda-tanda reversal dari tren kenaikan ke tren penurunan dengan level sekarang 43.38 sampai 46.77 dan RSI berada di 64.00 kelihatannya lebih netral. Secara keseluruhan masih berpotensi bullish dengan teknikal,” ujar Ahmad.

Ia memasang rekomendasi buy on dip terhadap kedua pasangan mata uang dengan level support di 120.50;120.20;120.00 dan resistance di level 120.80;121.30;121.40.

Baca Juga: Bank Sentral Eropa: Wabah corona, lapisan baru ketidakpastian ekonomi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Khomarul Hidayat