JAKARTA. Poundsterling masih tetap berada di bawah tekanan. Membaiknya proyeksi pertumbuhan ekonomi Inggris di kuartal IV 2016 ke level 0,7% gagal mengangkat pesona mata uang Inggris terhadap dollar AS. Mengutip Bloomberg, Rabu (22/2) pukul 17.41 WIB pasangan GBP/USD pun terkoreksi 0,14% di level 1,2445 dari hari kemarin. Alwi Assegaff, analis PT Global Kapital Investama Berjangka mengatakan pelemahan pasangan GBP/USD yang terjadi kali ini merupakan pengaruh dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Bank Sentral AS pada Kamis (23/2) dini hari nanti. Apalagi beberapa hari terakhir ini banyak pejabat The Fed yang melontarkan komentar hawkish. “Kalau dalam pertemuan itu disampaikan pernyataan yang mendukung kenaikan suku bunga ini akan semakin melambungkan posisi greenback,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (22/2).
Data ekonomi gagal melambungkan poundsterling
JAKARTA. Poundsterling masih tetap berada di bawah tekanan. Membaiknya proyeksi pertumbuhan ekonomi Inggris di kuartal IV 2016 ke level 0,7% gagal mengangkat pesona mata uang Inggris terhadap dollar AS. Mengutip Bloomberg, Rabu (22/2) pukul 17.41 WIB pasangan GBP/USD pun terkoreksi 0,14% di level 1,2445 dari hari kemarin. Alwi Assegaff, analis PT Global Kapital Investama Berjangka mengatakan pelemahan pasangan GBP/USD yang terjadi kali ini merupakan pengaruh dari pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) Bank Sentral AS pada Kamis (23/2) dini hari nanti. Apalagi beberapa hari terakhir ini banyak pejabat The Fed yang melontarkan komentar hawkish. “Kalau dalam pertemuan itu disampaikan pernyataan yang mendukung kenaikan suku bunga ini akan semakin melambungkan posisi greenback,” ujarnya kepada KONTAN, Rabu (22/2).