KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melemahnya data ekonomi Inggris menekan pergerakan poundsterling. Di sisi lain, sentimen tersebut untuk sementara menguntungkan euro di tengah belum meredanya masalah anggaran pemerintah Italia. Mengutip Bloomberg, pasangan EUR/GBP menguat 0,32% ke level 0,8791 pada perdagangan Jumat (12/10). Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Inggris di bulan Agustus dan indeks produksi manufaktur di bulan yang sama cukup mempengaruhi posisi poundsterling. Pertumbuhan ekonomi Inggris untuk bulan Agustus stagnan di level 0% month on month (mom) atau lebih rendah dari ekspektasi para analis sebesar 0,1% (mom). Sementara itu, data indeks produksi manufatur Inggris turun 0,2% (mom), padahal sebelumnya para analis memprediksi data tersebut tumbuh positif 0,1% (mom). Lebih lanjut, para pelaku juga melakukan aksi ambil untuk terhadap mata uang euro setelah dalam beberapa hari terakhir terus mengalami koreksi. Hal tersebut turut menjadi pendorong keunggulan euro atas poundsterling di akhir pekan ini. Euro sebenarnya masih dalam tren negatif. Tidak hanya terhadap mata uang poundsterling, melainkan juga mata uang utama dunia lainnya. Permasalahan anggaran belanja yang membelit Italia masih membayangi pergerakan euro. Pemerintahan baru Italia masih bersikukuh menetapkan target defisit fiskal tahun depan sebesar 2,4% dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini jauh melampaui usulan pemerintahan sebelumnya sebesar 0,8%. “Dikhawatirkan ketika anggaran tersebut digunakan, utang Italia akan semakin membengkak,” kata Putu, Jumat (12/10). Belum selesai masalah defisit anggaran, pemerintah Italia justru berencana melonggarkan pajak bagi warga yang ingin membeli obligasi negara Italia. Rencana ini mengindikasikan bahwa Italia ingin memperbesar utangnya. Padahal, rasio utang negara ini sudah mencapai 131% dari PDB. Menurut Putu, selama belum ada solusi atas permasalahan Italia, posisi euro rentan mengalami koreksi di masa mendatang. Secara teknikal, berdasarkan indikator moving average (MA), pasangan EUR/GBP bergerak di bawah MA 50, MA 100, dan MA 200. Indikator moving average convergence divergence (MACD) turun di level -0,004. Di sisi lain, RSI naik ke level 20. Begitu pula dengan stochastic yang bergerak naik ke level 29. Dengan hasil ini, Putu masih merekomendasikan buy on dips untuk pasangan EUR/GBP selama tidak menembus level 0,8720. Adapun level support untuk pasangan ini adalah 0,8720 – 0,8690 – 0,8670 sedangkan resistance berada di kisaran 0,8790 – 0,8815 – 0,8840. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Data ekonomi Inggris melempem, poundsterling melemah terhadap euro
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melemahnya data ekonomi Inggris menekan pergerakan poundsterling. Di sisi lain, sentimen tersebut untuk sementara menguntungkan euro di tengah belum meredanya masalah anggaran pemerintah Italia. Mengutip Bloomberg, pasangan EUR/GBP menguat 0,32% ke level 0,8791 pada perdagangan Jumat (12/10). Analis Monex Investindo Futures, Putu Agus Pransuamitra mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi Inggris di bulan Agustus dan indeks produksi manufaktur di bulan yang sama cukup mempengaruhi posisi poundsterling. Pertumbuhan ekonomi Inggris untuk bulan Agustus stagnan di level 0% month on month (mom) atau lebih rendah dari ekspektasi para analis sebesar 0,1% (mom). Sementara itu, data indeks produksi manufatur Inggris turun 0,2% (mom), padahal sebelumnya para analis memprediksi data tersebut tumbuh positif 0,1% (mom). Lebih lanjut, para pelaku juga melakukan aksi ambil untuk terhadap mata uang euro setelah dalam beberapa hari terakhir terus mengalami koreksi. Hal tersebut turut menjadi pendorong keunggulan euro atas poundsterling di akhir pekan ini. Euro sebenarnya masih dalam tren negatif. Tidak hanya terhadap mata uang poundsterling, melainkan juga mata uang utama dunia lainnya. Permasalahan anggaran belanja yang membelit Italia masih membayangi pergerakan euro. Pemerintahan baru Italia masih bersikukuh menetapkan target defisit fiskal tahun depan sebesar 2,4% dari produk domestik bruto (PDB). Angka ini jauh melampaui usulan pemerintahan sebelumnya sebesar 0,8%. “Dikhawatirkan ketika anggaran tersebut digunakan, utang Italia akan semakin membengkak,” kata Putu, Jumat (12/10). Belum selesai masalah defisit anggaran, pemerintah Italia justru berencana melonggarkan pajak bagi warga yang ingin membeli obligasi negara Italia. Rencana ini mengindikasikan bahwa Italia ingin memperbesar utangnya. Padahal, rasio utang negara ini sudah mencapai 131% dari PDB. Menurut Putu, selama belum ada solusi atas permasalahan Italia, posisi euro rentan mengalami koreksi di masa mendatang. Secara teknikal, berdasarkan indikator moving average (MA), pasangan EUR/GBP bergerak di bawah MA 50, MA 100, dan MA 200. Indikator moving average convergence divergence (MACD) turun di level -0,004. Di sisi lain, RSI naik ke level 20. Begitu pula dengan stochastic yang bergerak naik ke level 29. Dengan hasil ini, Putu masih merekomendasikan buy on dips untuk pasangan EUR/GBP selama tidak menembus level 0,8720. Adapun level support untuk pasangan ini adalah 0,8720 – 0,8690 – 0,8670 sedangkan resistance berada di kisaran 0,8790 – 0,8815 – 0,8840. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News