PARIS. Bursa Eropa kembali mencatatkan penurunan untuk hari kedua. Pada pukul 08.06 waktu London, Stoxx Europe 600 terpeleset 0,2% menjadi 286,06. Pada pekan lalu, indeks acuan Benua Biru tersebut sempat menanjak ke level tertinggi sejak Februari 2011 setelah pemerintah AS menemui kata sepakat mengenai kenaikan pajak. Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Eropa di antaranya: Debenhams Plc yang turun 3,3%, Intesa Sanpaolo SpA turun 1,9% dan Banca Monte dei Paschi di Siena SpA turun 0,4%. Disinyalir, data ekonomi Jerman mengenai penurunan tingkat ekspor menjadi sentimen negatif bursa Eropa. Tingkat ekspor Eropa turun 3,4% pada November dari bulan Oktober. Ini merupakan penurunan bulanan terbesar dalam setahun terakhir. Sementara, sembilan analis yang disurvei Bloomberg memprediksi penurunan sebesar 0,5%. "Ekspektasi mengenai data ekonomi pada kuartal IV 2012 dan kemungkinan hambatan yang akan menghadang di 2013 memukul kepercayaan trader dan membuat mereka lebih berhati-hati dalam melangkah," jelas Jonathan Sudaria, trader Capital Spreads di London. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Data ekonomi Jerman negatif, bursa Eropa melempem
PARIS. Bursa Eropa kembali mencatatkan penurunan untuk hari kedua. Pada pukul 08.06 waktu London, Stoxx Europe 600 terpeleset 0,2% menjadi 286,06. Pada pekan lalu, indeks acuan Benua Biru tersebut sempat menanjak ke level tertinggi sejak Februari 2011 setelah pemerintah AS menemui kata sepakat mengenai kenaikan pajak. Saham-saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa Eropa di antaranya: Debenhams Plc yang turun 3,3%, Intesa Sanpaolo SpA turun 1,9% dan Banca Monte dei Paschi di Siena SpA turun 0,4%. Disinyalir, data ekonomi Jerman mengenai penurunan tingkat ekspor menjadi sentimen negatif bursa Eropa. Tingkat ekspor Eropa turun 3,4% pada November dari bulan Oktober. Ini merupakan penurunan bulanan terbesar dalam setahun terakhir. Sementara, sembilan analis yang disurvei Bloomberg memprediksi penurunan sebesar 0,5%. "Ekspektasi mengenai data ekonomi pada kuartal IV 2012 dan kemungkinan hambatan yang akan menghadang di 2013 memukul kepercayaan trader dan membuat mereka lebih berhati-hati dalam melangkah," jelas Jonathan Sudaria, trader Capital Spreads di London. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News