JAKARTA. Laju GBP/USD tersendat lantaran data ekonomi Inggris kurang menggembirakan bagi poundsterling. Pasangan GBP/USD harus puas melemah pada Jumat akhir pekan. Mengutip Bloomberg, Jumat (10/4), pasangan GBP/USD ditutup di level 1,4632. GBP/USD melemah 0,55% dibanding penutupan hari sebelumnya. Nizar Hilmy, analis PT SoeGee Futures mengatakan, GBP/USD melanjutkan penurunannya hingga sempat menuju level mingguan terendah dalam tiga minggu. Bahkan, GBP/USD sempat menyentuh level terendah 4,5 tahun saat menetap di level 1,4623.
Pelemahan disebabkan oleh negatifnya data ekonomi Inggris pada Jumat (10/4). Data produksi manufaktur Inggris bulan Februari di rilis sesuai ekspektasi di level 0,4%. Rilis data ini tidak banyak membantu pergerakan poundsterling. Di sisi lain, lanjut Nizar, data output konstruksi Inggris bulan Februari di rilis sebesar minus 0,9%. Angka ini lebih rendah dibanding proyeksi sebesar 1,9%. Sementara data ekonomi Inggris lainnya yaitu produksi Industri bulan Februari hanya mampu menorehkan pertumbuhan 0,1%. Angka ini lebih kecil dibanding estimasi sebesar 0,3%. “Rapor poundsterling makin diperburuk lantaran defisit neraca perdagangannya kian melebar,” jelas Nizar. Untuk diketahui, defisit neraca perdagangan Inggris bulan Februari di rilis sebesar 10,3 miliar poundsterling. Angka ini lebih besar dibanding prediksi defisit 8,9 miliar poundsterling. Sebaliknya, sentimen positif dari AS tetap mengibarkan dollar AS. Pada pertemuan FOMC lalu, pejabat The Fed masih membuka peluang kenaikan suku bunga pada pertengahan tahun ini. Dengan demikian, penguatan dollar AS terjaga. Secara teknikal, seluruh indikator menggambarkan tekanan masih menyergap pasangan GBP/USD. Harga berada di bawah moving average 25. Kondisi ini menunjukkan penurunan (bearish) masih berlangsung. Moving average convergence divergence (MACD) masih terperangkap di area negatif. Ini menandakan sinyal penurunan (down trend).
Indikator lainnya yaitu stochastic bergerak turun dari level 32% menuju 20%. Artinya mengonfirmasi penurunan GBP/USD. Sementara relative strength index (RSI) bergerak turun dari level 38% menuju 35%. Nizar memprediksi support kuat untuk Senin (13/4) berada di level 1,4550. Penembusan support ini akan mendorong pelemahan lebih lanjut menuju 1,4520. Adapun resistance GBP/USD berada di 1,4650. Penembusan level resistance ini akan membawa penguatan menuju level 1,4670. Nizar merekomendasikan sell untuk pasangan GBP/USD. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News Editor: Yudho Winarto