JAKARTA. Dollar Australia (AUD) terus memperlihatkan keperkasaannya terhadap sejumlah mata uang dunia. Kondisi ekonomi di Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang masih tak tentu arah menjadi keuntungan bagi valuta yang biasa disebut aussie itu. Kondisi ekonomi Australia turut menopang aussie.

Dollar Australia mendapat angin segar dari rilis data pembangunan properti. Meski turun, namun angkanya lebih baik daripada prediksi analis. Ekspektasi Reserve Bank of Australia (RBA) mempertahankan tingkat bunga, juga menopang aussie.

"RBA masih menyatakan ekonomi domestik Australia masih cukup kuat," ujar Lee Wai Tuck, Currency Strategist di Forecast Singapura kepada Bloomberg.

Pairing AUD/USD, Selasa (31/7) pukul 19:00 WIB, senilai 1,0523 atau telah menguat 0,20% dibanding sehari sebelumnya. Jika dihitung sejak awal Juli, AUD telah menanjak 2,67% terhadap USD.

Terhadap yen Jepang, kemarin, AUD menguat 0,15% ke level 82,24. Dalam sepekan, pairing AUD/JPY telah naik 2,91%. Iwan bilang, AUD sebagai mata uang yang berkorelasi kuat dengan komoditas memiliki pergerakan yang relatif seiring dengan harga emas.

"Sehingga, dengan kemungkinan koreksi teknikal yang terjadi pada emas, saya melihat AUD juga rentan mengalami hal serupa," ujar Iwan Cahyo, analis Nine Stars Futures.

Sedang, pasangan valuta asing EUR/AUD kemarin, mencapai posisi terendah setidaknya sejak awal tahun menjadi 1,1670. Posisi itu telah melorot 0,02% dibanding sehari sebelumnya. Jika dibandingkan sejak awal tahun, euro telah melemah 7,64%.

Secara teknikal, sejumlah analis yang KONTAN hubungi memperkirakan AUD masih akan bergerak cukup variatif pada hari ini. Terhadap USD, Dollar Australia diproyeksikan masih bisa menanjak meski cukup rawan koreksi. Sementara, terhadap yen dan euro, pergerakan AUD diperkirakan lebih cenderung sideways.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini