NEW YORK. Sebagian besar saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup memerah tadi malam. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,6% menjadi 1.376,92. Sehari sebelumnya, indeks S&P 500 turun 0,4%. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,5% menjadi 12.964,10. Volume transaksi hari ini melibatkan sekitar 7,4 miliar saham. Angka tersebut 9,7% di atas volume rata-rata 30 hari. Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa AS antara lain: Alcoa Inc yang turun 1,2%, Qualcomm Inc turun 6,6%, eBay Inc reli 13%, dan Microsoft Corp reli 2,9%. Aksi jual yang melanda Wall Street kali ini terkait dengan data ekonomi yang mengecewakan. Selain itu, investor juga mencemaskan krisis utang Eropa sehingga membayangi kinerja positif sejumlah perusahaan, seperti eBay Inc dan Morgan Stanley. "Pasar kali ini digerakkan oleh data. Kita memiliki data yang lemah, sedangkan kinerja perusahaan berhasil melampaui prediksi. Investor mengawasi data dan berupaya mengambil kesimpulan dari data tersebut," papar Philip Orlando, chief equity strategist Federated Investors Inc. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Data ekonomi mengecewakan, bursa AS memerah
NEW YORK. Sebagian besar saham yang diperdagangkan di bursa AS ditutup memerah tadi malam. Pada pukul 16.00 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 turun 0,6% menjadi 1.376,92. Sehari sebelumnya, indeks S&P 500 turun 0,4%. Sementara itu, indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,5% menjadi 12.964,10. Volume transaksi hari ini melibatkan sekitar 7,4 miliar saham. Angka tersebut 9,7% di atas volume rata-rata 30 hari. Sejumlah saham yang pergerakannya mempengaruhi bursa AS antara lain: Alcoa Inc yang turun 1,2%, Qualcomm Inc turun 6,6%, eBay Inc reli 13%, dan Microsoft Corp reli 2,9%. Aksi jual yang melanda Wall Street kali ini terkait dengan data ekonomi yang mengecewakan. Selain itu, investor juga mencemaskan krisis utang Eropa sehingga membayangi kinerja positif sejumlah perusahaan, seperti eBay Inc dan Morgan Stanley. "Pasar kali ini digerakkan oleh data. Kita memiliki data yang lemah, sedangkan kinerja perusahaan berhasil melampaui prediksi. Investor mengawasi data dan berupaya mengambil kesimpulan dari data tersebut," papar Philip Orlando, chief equity strategist Federated Investors Inc. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News