JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali lesu. Kekhawatiran pelemahan ekonomi global akan memangkas permintaan makin terlihat. Ekspor CPO dari Malaysia sebagai produsen terbesar kedua di dunia ini turun. Data Intertek dalam 10 hari pertama bulan ini mencatat, ekspor Malaysia anjlok 13% dibandingkan kurun waktu yang sama di Juni, menjadi 363.975 ton. "Hal ini memberikan sinyal negatif pada pasar bahwa permintaan bulan ini mungkin akan lebih rendah," kata Alan Lim Seong Chun, analis di Kenanga Investment Bank, seperti dikutip Bloomberg. Harga CPO untuk kontrak pengiriman September 2012 di Bursa Derivative Malaysia, kemarin (12/7), melemah 2,76% menjadi US$ 943,52 per ton dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan, harga CPO sudah luruh 6,18%. Namun, jika dibanding dari harga terendah sepanjagn 2012, harga CPO kemarin sudah rebound sebesar 5,31%.
Data ekspor merosot, harga CPO ikut melorot
JAKARTA. Harga minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO) kembali lesu. Kekhawatiran pelemahan ekonomi global akan memangkas permintaan makin terlihat. Ekspor CPO dari Malaysia sebagai produsen terbesar kedua di dunia ini turun. Data Intertek dalam 10 hari pertama bulan ini mencatat, ekspor Malaysia anjlok 13% dibandingkan kurun waktu yang sama di Juni, menjadi 363.975 ton. "Hal ini memberikan sinyal negatif pada pasar bahwa permintaan bulan ini mungkin akan lebih rendah," kata Alan Lim Seong Chun, analis di Kenanga Investment Bank, seperti dikutip Bloomberg. Harga CPO untuk kontrak pengiriman September 2012 di Bursa Derivative Malaysia, kemarin (12/7), melemah 2,76% menjadi US$ 943,52 per ton dibanding hari sebelumnya. Dalam sepekan, harga CPO sudah luruh 6,18%. Namun, jika dibanding dari harga terendah sepanjagn 2012, harga CPO kemarin sudah rebound sebesar 5,31%.