KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan Maret 2018, mantan Kepala Riset Cambridge Analytica, Christpher Wylie melalui The Guardian, mengungkap adanya kebocoran sekitar 87 juta data pribadi pengguna media sosial Facebook. Kebocoran itu diduga terjadi akibat aplikasi survei kepribadian berkedok riset akademis yang dikembangakan Global Science Research (GSR) milik peneliti Universitas Cambridge, Aleksandr Kogan. Pihak Facebook juga mengakui adanya kebocoran data tersebut. Kebocoran data itu diduga turut menimpa pengguna media sosial Facebook di Indonesia. Kemarin (5/4), Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara memperkirakan 1 juta data pribadi pengguna Facebook di Indonesia bocor karena ikut-ikutan melakukan survei kepribadian itu.
Data Facebook bocor, AMSI minta DPR percepat pembahasan RUU Perlindungan Data Pribadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bulan Maret 2018, mantan Kepala Riset Cambridge Analytica, Christpher Wylie melalui The Guardian, mengungkap adanya kebocoran sekitar 87 juta data pribadi pengguna media sosial Facebook. Kebocoran itu diduga terjadi akibat aplikasi survei kepribadian berkedok riset akademis yang dikembangakan Global Science Research (GSR) milik peneliti Universitas Cambridge, Aleksandr Kogan. Pihak Facebook juga mengakui adanya kebocoran data tersebut. Kebocoran data itu diduga turut menimpa pengguna media sosial Facebook di Indonesia. Kemarin (5/4), Menteri Komunikasi dan Informasi Rudiantara memperkirakan 1 juta data pribadi pengguna Facebook di Indonesia bocor karena ikut-ikutan melakukan survei kepribadian itu.