JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat pada transaksi perdagangan, Senin (28/1). Akhir pekan lalu (25/1), IHSG naik 0,43% ke 4.437,60. IHSG bisa menguji level resistance pada perdagangan pertama pekan ini. Dukungan atas kenaikan IHSG muncul dari bursa Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang di zona hijau pada pekan lalu. Tapi, kata analis Samuel Sekuritas, M Alfatih, ada faktor penghambat IHSG, yakni turunnya data penjualan rumah di AS pada Desember 2012. "Akan ada data yang bisa menjadi fokus pasar seperti non farm payroll Amerika Serikat dan indeks manufaktur China," ujar dia. Karena itu, Alfatih memproyeksikan, IHSG sideways, hari ini, cenderung naik. Kenaikan IHSG didukung saham second liner seperti BDMN, TOTL dan PTPP. Apalagi, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kian stabil.
Data global angkat IHSG
JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi kembali menguat pada transaksi perdagangan, Senin (28/1). Akhir pekan lalu (25/1), IHSG naik 0,43% ke 4.437,60. IHSG bisa menguji level resistance pada perdagangan pertama pekan ini. Dukungan atas kenaikan IHSG muncul dari bursa Eropa dan Amerika Serikat (AS) yang di zona hijau pada pekan lalu. Tapi, kata analis Samuel Sekuritas, M Alfatih, ada faktor penghambat IHSG, yakni turunnya data penjualan rumah di AS pada Desember 2012. "Akan ada data yang bisa menjadi fokus pasar seperti non farm payroll Amerika Serikat dan indeks manufaktur China," ujar dia. Karena itu, Alfatih memproyeksikan, IHSG sideways, hari ini, cenderung naik. Kenaikan IHSG didukung saham second liner seperti BDMN, TOTL dan PTPP. Apalagi, nilai tukar rupiah terhadap dollar AS kian stabil.