NEW YORK. Wall Street dibuka di zona merah malam ini. Pada pukul 10.20 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 mencatatkan penurunan 0,8% menjadi 1.395,12. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,6% menjadi 13.202,92. Sektor energi dan perbankan mencatatkan penurunan paling dalam di antara 10 sektor yang terhimpun dalam indeks S&P 500. Sementara itu, sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi pergerakan bursa AS antara lain: ConocoPhillips dan Bank of America Corp yang merosot masing-masing sebesar 2,3%. Selain itu, ada pula saham Chesapeake Energy Corp yang anjlok 14% dan CVS Caremark Corp yang naik 0,9%. Sejumlah faktor turut mempengaruhi pergerakan bursa AS pada hari ini. Pertama, indeks Dow Jones sudah menanjak ke level tertinggi sejak Desember 2007. Hal ini memicu aksi ambil untung oleh investor. Kedua, data industri AS menunjukkan, perekrutan pegawai baru oleh perusahaan di Negeri Paman Sam itu lebih sedikit ketimbang proyeksi. "Pasar tenaga kerja AS melemah. Pada saat kita berpikir perekonomian mulai membaik, namun, yang terjadi malah sebaliknya. Hal ini yang kemudian mempengaruhi pasar," papar Keith Wirtz, chief investment officer Fifth Third Asset Management di Cincinnati. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Data industri melempem, Wall Street dibuka negatif
NEW YORK. Wall Street dibuka di zona merah malam ini. Pada pukul 10.20 waktu New York, indeks Standard & Poor's 500 mencatatkan penurunan 0,8% menjadi 1.395,12. Sedangkan indeks Dow Jones Industrial Average turun 0,6% menjadi 13.202,92. Sektor energi dan perbankan mencatatkan penurunan paling dalam di antara 10 sektor yang terhimpun dalam indeks S&P 500. Sementara itu, sejumlah saham yang pergerakannya turut mempengaruhi pergerakan bursa AS antara lain: ConocoPhillips dan Bank of America Corp yang merosot masing-masing sebesar 2,3%. Selain itu, ada pula saham Chesapeake Energy Corp yang anjlok 14% dan CVS Caremark Corp yang naik 0,9%. Sejumlah faktor turut mempengaruhi pergerakan bursa AS pada hari ini. Pertama, indeks Dow Jones sudah menanjak ke level tertinggi sejak Desember 2007. Hal ini memicu aksi ambil untung oleh investor. Kedua, data industri AS menunjukkan, perekrutan pegawai baru oleh perusahaan di Negeri Paman Sam itu lebih sedikit ketimbang proyeksi. "Pasar tenaga kerja AS melemah. Pada saat kita berpikir perekonomian mulai membaik, namun, yang terjadi malah sebaliknya. Hal ini yang kemudian mempengaruhi pasar," papar Keith Wirtz, chief investment officer Fifth Third Asset Management di Cincinnati. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News